TOTABUAN.CO — Peristiwa pengeroyokan terhadap dua perwira Polri yang dilakukan oleh beberapa oknum POM AL di SCBD, Jakarta Selatan, dinilai akibat buruknya komunikasi antar dua lembaga tersebut.
Pengamat Militer President University, Anak Agung Banyu Perwita menduga akar masalah disebabkan salah komunikasi.
“Sebetulnya tingkat komunikasi kurang baik. Komunikasi vertikal, horizontal, maupun antar petugas,” ucapnya kepada Okezone, Senin (9/2/2015).
Dengan buruknya komunikasi antara TNI-Polri, Banyu meyakini peristiwa bentrokan yang kerap terjadi akan terus berulang.
“Apapun isunya, subtansinya sama (komunikasi buruk). Setelah kejadian senam bareng lagi, salam-salaman lagi, tapi tak lama terjadi lagi. Mau sampai kapan?” sindirnya.
Banyu melanjutkan, konflik TNI-Polri yang terus berulang dikhawatirkan akan membuat keresahan di masyarakat. Sebagai intitusi keamanan, TNI-Polri harus tetap bersinergi dan mengurangi gesekan yang ada, agar masyarakat merasa aman dan terlindungi.
“Mereka itu contoh masyarakat, ini membuat malu. Sebetulnya harus koordinasi yang jelas. Jangan sampai aktor pengamanan bikin keributan,” tutupnya.
sumber : okezone.com