TOTABUAN.CO — Di tengah perkembangan teknologi radar yang kian canggih, TNI Angkatan Udara (AU) masih membutuhkan anjing untuk menjaga
Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto memiliki belasan anjing yang tergabung dalam Satuan Hewan (Satwan) Anjing di bawah Komando Satuan Polisi Militer TNI AU (Satpom AU).
Hewan hewan cerdas tersebut menjadi salah satu komponen penting dalam menjaga peralatan tempur. Seperti yang disampaikan oleh Letda POM Sitanggang di Markas, Rabu (28/1) bahwa Lanud Adisutjipto ini memiliki 18 ekor anjing. Jika dibandingkan, jumlah itu lebih dari satu regu pasukan TNI.
“Meski hanya 18 ekor, Mereka itu butuh banyak perawatan. Sementara, Lanud Adisutjipto baru memiliki 16 pawang. Dengan demikian ada dua ekor yang dirawat oleh pawang secara bergantian. Padahal tiap pawang biasanya secara khusus membawa satu ekor,” kata Letda Sitanggang.
Brigadir Anjing Lanud Adisutjipto ini memiliki 4 ekor anjing jenis Belgian malinois, 3 ekor herder, 3 ekor doberman, dan 8 ekor rottweller.
Di markas tersebut, anjing memiliki kandang yang cukup istimewa. Satu kamar berukuran sekitar 3 x 2,5 meter dihuni satu ekor. Selain kandang, ada tempat khusus menyimpan makan serta kamar mandi.
Sedangkan di luar kandang, anjing dimanjakan dengan berbagai arena latihan untuk melatih kecerdikan dan ketangkasan. Jika kesehatan terganggu, Anjing ditempatkan khusus di ruang karantina yang letaknya berjauhan dengan kandang harian tapi masih dalam area markas. Termasuk juga spesialis dokter hewan yang setiap minggunya akan berkunjung ke tempat markas anjing tersebut.
“Soal makanan, anjing-anjing ini diterapkan Diet yang sangat ketat, karena mereka tidak boleh kurus dan tidak boleh gemuk agar bisa melaksanakan tugas dengan baik,” kata Sitanggang di kantornya.
Satu ekor anjing bisa menghabiskan puluhan ribu rupiah per hari. Makanan anjing-anjing penjaga pesawat itu meliputi susu, daging cincang dan kaldu tanpa garam yang diberikan dua kali sehari.
Agar kebal terhadap berbagai penyakit, kawanan anjing juga diberi enam jenis vaksin setahun sekali, seperti parvo, distemper, parainfluenza, hepatatis cav 2, leptospirosis dan rabies.
“Karena sangat pentingnya ini anjing-anjing yang merupakan bagian yang utuh dengan keberadaan pesawat,” katanya.
sumber : merdeka.com