• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juli 7, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Kawat Berduri antara Jokowi dan Kandang Banteng

Redaksi by Redaksi
12 Februari 2015
in Nasional
0
Kawat Berduri antara Jokowi dan Kandang Banteng
0
SHARES
26
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO – Para analis melihat, kehambaran dan kegersangan (kalau bukan ketegangan) antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum bakal sirna. Mungkin bagai kawat berduri di antara keduanya. Komunikasi politik antara Jokowi dan Megawati makin rentan, jarang dan tegang. Ada apa gerangan?

Beberapa hari lalu, dikabarkan Megawati tak bersedia menerima kehadiran Jokowi, sang petugas PDIP yang kini duduk di singgasana istana. Media sosial mengabarkan ada penolakan itu dari induk kandang Banteng, bahwa Megawati sudah nyaris ‘patah arang’ dengan Jokowi terkait kasus KPK vs Polri dan kasus BG (Budi Gunawan). Benarkah?

Sementara kecenderungan kuat kaum relawan justru mendorong Presiden Jokowi memisahkan diri dari Megawati dan PDIP yang makin menajam, sejalan dengan tak segera selesainya konflik KPK vs Polri.

“Presiden Jokowi diharapkan untuk tidak goyah atas munculnya dorongan-dorongan itu. Presiden Jokowi akan kehilangan basis kekuatan di parlemen jika pisah dari PDIP,” tandas pengamat politik yang juga dosen Fisip Unair Haryadi.

Harus diakui, dorongan untuk berpisah dengan partai yang mengusung Jokowi itu terutama berasal dari figur atau faksi kelompok relawan pendukung Presiden yang karakternya memang antipartai dan mengandalkan moral forces.

Jika Jokowi terpisah dari PDIP, maka dengan sistem presidensial semi parlementer dewasa ini, jelas akan membuat Jokowi limbung dan rentan untuk dijatuhkan, kecuali jika memang Presiden Jokowi ingin bunuh diri secara politik karena sudah tak punya taktik dan strategi politik sama sekali.

Jokowi mestinya dikelilingi para menteri kabinet yang kompeten, komit dan tangguh, bukan para menteri medioker dan asal blusukan, yang menyebabkan dia tak punya pembantu yang kredibel dan bisa membantunya mengatasi masalah ekonomi, hukum, politik dan sosial. Kini yang terjadi, hubungan Jokowi dengan sejumlah menterinya tambah berjarak, timpang dan terkesan basa-basi tanpa substansi.

Sementara itu, merajut kembali relasi hangat antara Jokowi, Megawati dan koalisinya (KIH) bukan perkara mudah, sebab kasus BG dan KPK vs Polri makin menjadi bola liar yang merusak reputasi pemerintahan Jokowi sendiri dan menerbitkan ketidakpastian yang murung, seakan ‘terowongan tanpa ujung’.

Alhasil, Presiden Jokowi harus berusaha membangun dukungan rakyat dan soliditas eksekutif, legislatif dan yudikatif ke depan, jika ingin bertahan dan membangun stabilitas. Pada satu sisi, Jokowi harus tetap prorakyat dan melayani rakyat. Namun, di sisi lain dia sebaiknya mempertahankan basis politik KIH (Koalisi Indonesia Hebat) pimpinan Banteng yang jelas amat vital, dan jangan sampai ia kehilangan patron ideologi nasionalisme-kewargaan tersebut.

Jokowi bukanlah sosok genius dan hebat ala Soekarno, dan ia menghadapi bahaya krisis legitimasi. Jokowi hanyalah orang biasa, dari Solo, yang tentu berbahaya kalau dia ‘solo karir’ di tengah iklim politik yang fakir, abu-abu dan defisit daya pikir. Kini publik mengakui, di bawah Jokowi yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Dan sampai kapan ini?

sumber: inilah.com

Tags: texs
Previous Post

Dokumen Proyek Pasar 23 Maret Diperiksa

Next Post

Gunung Soputan Meletus, Status Masih Siaga

Next Post
Gunung Soputan Meletus, Status Masih Siaga

Gunung Soputan Meletus, Status Masih Siaga

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Kejari Kotamobagu Elwin Agustian Khahar Dipromosikan Jadi Aswas Kejati Papua
Kotamobagu

Kejari Kotamobagu Elwin Agustian Khahar Dipromosikan Jadi Aswas Kejati Papua

by Redaksi
5 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU -- Kepala Kejaksaan Negeri Kotamobagu, Elwin Agustian Khahar SH MH, resmi berpindah tugas. Elwin akan mengemban tanggung jawab...

Read moreDetails
Pemkot Kotamobagu Gelontorkan 4.1 M Bangun Command Center dan Kantin Polres

Pemkot Kotamobagu Gelontorkan 4.1 M Bangun Command Center dan Kantin Polres

4 Juli 2025
Kabupaten Bolmong dan Minahasa KAD Jaga Stok Beras

Kabupaten Bolmong dan Minahasa KAD Jaga Stok Beras

4 Juli 2025
Kasus Dugaan Korupsi di KPU Bolmong Samar, Kasat Reskrim : Sedang Kita Seriusi

Kasus Dugaan Korupsi di KPU Bolmong Samar, Kasat Reskrim : Sedang Kita Seriusi

3 Juli 2025
Koperasi Merah Putih: Tinggal Dua Desa di Bolmong Tunggu Badan Hukum

Koperasi Merah Putih: Tinggal Dua Desa di Bolmong Tunggu Badan Hukum

3 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.