TOTABUAN.CO – Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Nur Ali Purnama mengatakan masyarakat diminta untuk mewaspadai serangan penyakit demam berdarah seiring dengan tibanya musim penghujan sejak awal Januari 2016.
Menurut Ali di Banjarmasin Sabtu, saat ini serangan penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk aides aigepty tersebut mulai terjadi di beberapa daerah.
“Belum ada daerah yang dinyatakan kejadian luar biasa (KLB), tetapi berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, serangan DBD ini menjadi masalah yang harus mendapatkan perhatian dan diantisipasi sejak dini,” katanya.
Sebaiknya, kata dia, masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan, baik itu bak mandi, jangan ada air menggenang di lingkungan rumah, jangan ada baju yang menggantung, dan lainnya, yang menjadi sarang dan tempat berkembangbiaknya nyamuk DBD.
Tindakan antisipasi yang cukup cepat dari petugas, tambah dia, akan mampu mencegah jatuhnya korban karena penyakit ini.
Penyakit DBD,adalah penyakit yang sangat berbahaya jika tidak cepat ditangani dengan benar, karena bisa mematikan.
Virus dengue yang dibawa nyamuk aides aegipty atau “aiedes albopictus” betina dapat menyebabkan wabah DBD pada suatu wilayah.
Gejala-Gejala Umum Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yaitu panas demam tinggi yang mendadak, nyeri sendi dan di badan, rasa mual-mual ingin muntah, sakit kepala di sekitar dahi, wajah berwarna kemerahan, suka timbul bercak-bercak merah di kulit (tidak pasti), trombosit dan leukosit darah turun dan hematokrit naik.
Diagnosa penderita DBD harus dilakukan secara seksama karena gejalanya mirip dengan banyak penyakit lain. Terlambat melakukan penanganan yang tepat bisa memperparah pasien dan bahkan bisa membuatnya meninggal dunia.
Jika demam terus-menerus selama tiga hari bawa ke dokter, rumah sakit atau puskesmas. Penderita harus istirahat dengan banyak minum atau bila perlu diberi infus jika sulit makan dan minum.
Hindari syok pada penderita dengan tanda-tanda lemas, ngantuk terus, kaki dingin, dan pingsan serta bawa ke rumah sakit jika tidak ada perkembangan ke arah yang lebih baik.
Sebelumya, berdasarkan data Dinkes Kalsel sepanjang 2015 terdapat 40 orang tewas akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kalsel, Benny Rahmadi, mengungkapkan sepanjang 2015 tercatat terjadi 3.589 kasus DBD yang menyebabkan 40 orang penderita meninggal dunia.
Jumlah kasus dan korban meninggal dunia akibat penyakit DBD di Kalsel mengalami peningkatan yang cukup tajam dibanding dengan tahun 2014.
“Korban meninggal dunia akibat DBD tersebut tersebar pada 12 kabupaten/kota se Kalsel kecuali Kabupaten Barito Kualam” katanya.
Sumber: beritasatu.com