TOTABUAN,CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tentang pentingnya menjaga perdamaian dunia. Hal itu dikemukakan Jokowi saat menjadi salah satu pembicara pada konferensi tahunan Boao Forum for Asia 2015 di Boao, Tiongkok, Sabtu (28/3).
Presiden mengatakan, diperlukan stabilitas internal dan eksternal untuk mewujudkan perdamaian. Menurutnya, ada empat tantangan yang harus diatasi para pemimpin negara-negara di dunia untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas.
“Pertama, meningkatkan kualitas hidup rakyat. Kedua, menjaga pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan. Ketiga, keamanan Keempat, lapangan pekerjaan,” kata Jokowi.
Pembicara lain di antaranya, Perdana Menteri Malaysia Mohamad Najib Razak, Gubernur Jenderal Persemakmuran Australia Sir Peter Cosgrove, Perdana Menteri Republik Kazakhstan Karim Massimov, dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Selanjutnya, Perdana Menteri merangkap Menteri Dalam Negeri Qatar Sheikh Abdullah Al-Thani, dan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven.
Pertemuan yang dihadiri para pemimpin dunia dan kalangan pebisnis terkemuka dari berbagai negara itu, dibuka Chairman Boao Forum for Asia yang juga mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dan sebagai keynote speaker Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping.
Jokowi mengemukakan, tema konferensi tahunan Boao Forum for Asia 2015 “Asia’s New Future Towards a Community of Common Destiny” menggambarkan secara jelas arah kerja sama yang akan dirajut para pemimpin negara-negara pada masa datang.
“Faktor kunci utama untuk mencapai itu ada dua. Pertama, stabilitas internal dan stabilitas eksternal. Kedua, infrastruktur,” kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, stabilitas ekonomi suatu negara ditentukan oleh ketersediaan infrastruktur yang baik.
Sebuah negara yang memiliki infrastruktur yang baik otomatis ekonominya akan tumbuh.
“Negara-negara Asia wajib belajar dari pengalaman masa lalu. Banyak negara Asia yang menderita karena perang dan penjajahan.
Namun, sejak era kemerdekaan dengan kerja keras, pusat ekonomi mulai bergeser dari Barat ke Timur,” ujarnya.
sumber: beritasatu.com