TOTABUAN.CO – Usai membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) secara simbolis di Sleman, Yogyakarta, Presiden RI Joko Widodo sempat menyapa pelajar Sleman dengan menyanyakan lamanya waktu belajar siswa. Karena rata-rata menjawab antara satu hingga dua jam, Joko Widodo meminta agar jam belajar ditambah.
”Kalau perlu subuh belajar, malam dari jam tujuh sampai jam sebelas. Kalau mau jadi profesor ya harus begitu, saya dulu sekolah tidak pakai sepatu, rumahnya di pinggir sungai,” ujar Presiden memberi semangat siswa.
Jokowi juga berpesan agar para orangtua mengarahkan anak-anaknya untuk terbiasa belajar. “Bukan dengan cara memaksa tapi dengan memberikan pengertian. Tadi di Klaten juga, katanyaenggak mau Pak, kalau kelamaan belajar nanti stres. Anak-anaknya jujur, enggak apa-apa,” kata Jokowi.
Setelah membagikan secara simbolis KIS, KIP, dan KKS Presiden Joko Widodo mendekati warga dan membagi-bagikan kaus serta buku tulis kepada pelajar SD yang berkumpul di depan Balai Desa.
Selain pembagian kartu secara simbolis dan menyapa para pelajar, rombongan Presiden RI bergerak ke Goa Cemara Pantai Samas Bantul untuk meluncurkan program 35.000 Megawatt (MW).
Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Sudirman Said sebelumnya menyatakan, peluncuran program di Pantai Samas karena di lokasi itu dibangun Pusat Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 50 Megawatt.
Pembangunan PLTB tersebut berlangsung selama tiga tahun, dengan nilai investasi sebesar US$ 134 juta atau sekitar Rp 1,5 triliyun.
sumber: beritasatu.com