TOTABUAN.CO — Jelang hari Valentine, 14 Februari para petani bunga mawar di Batu mendapat keuntungan berlipat. Ratusan petani mawar bisa menjual hasil panen dengan harga lebih dari tiga kali lipat dibanding harga biasanya.
Mawar dengan berbagai jenis dan warna biasanya dijual dengan harga Rp 700 per tangkai, bahkan pernah menyentuh harga terbawah yakni Rp 400 per tangkai. Tetapi sejak kemarin, Selasa (10/2) sudah berangsur meningkat, setangkai mawar dibeli oleh tengkulak Rp 1000.
“Hari ini (Rabu) harganya sudah antara Rp 2.500 sampai Rp 3.000 per batang di petani. Nanti sore saya mulai memetik sekitar 400 sampai 500 batang,” kata Muhammad Abdur di petak sawahnya di Batu, Rabu (11/2).
Abdur bersama istri dan anaknya seminggu 3 kali panen mawar, yakni hari Selasa, Kamis dan Minggu. Sekali panen sekitar 400 batang. Mawar yang ditanam jenis mawar merah, yang menurutnya banyak dicari.
Abdur juga mengakui kalau kenaikan mawar dipengaruhi oleh perayaan Hari Valentine. Para pengepul sudah memberi tahu kepada petani kalau mulai tanggal 11, 12, 13 Februari akan naik.
“Sudah setiap tahun, kalau Valentine itu harganya naik. Tiga hari sebelum Valentine, tapi setelah itu kembali lagi ke harga semula. Ya bisa dibilang ini kan Hari Rayanya petani mawar,” terangnya.
Supriyanto, pengepul sekaligus ketua kelompok petani mawar ‘Maju 3’ membenarkan kalau kenaikan harga mawar hanya terjadi saat Valentine atau Imlek. Di luar itu harga akan seperti biasa.
“Kalau Imlek harganya naik, tapi tahun ini kan bersamaan. Tapi kalau Imlek juga tidak seberapa naiknya,” katanya sambil memotong tangkai mawar yang hendak dikirim.
Supriyanto sejak 1998 rutin setiap hari mengirim Mawar ke Bali. Sekali kirim biasanya 1200 batang, namun tiga hari menjelang Valentine permintaan meningkat menjadi 5000 batang, bahkan kemungkinan akan meningkat.
Pukul 16.00 WIB, barang-barangnya harus sudah di terminal Arjosari untuk dititipkan bus. Setiap 20 batang akan dibungkus koran untuk mengurangi penguapan.
Ada berbagai macam mawar yang diminta konsumennya yakni mawar merah, salem, kuning, pink atau fanta, tisu, putih. Selama ini mawar hasil petani di Batu dikirimkan ke Jakarta, Bali, Semarang, Jogyakarta, Samarinda dan lain-lain.
sumber : merdeka.com