TOTABUAN.CO — Kekisruhan yang terjadi di internal Mabes Polri rupanya tidak berpengaruh terhadap kinerja anggota polisi yang berpangkat rendah. Menurut beberapa anggota polisi di tingkat Polsek, ‘Perang Bintang’ memperebutkan kursi Kapolri adalah hal yang biasa di Korps Bhayangkara.
Salah satu anggota polisi yang berdinas di wilayah Jakarta mengatakan, setiap jenderal bintang dua atau bintang tiga pasti memiliki obesesi untuk menjadi orang nomor satu di Trunojoyo. Nah, untuk menjadi Kapolri menurutnya harus memiliki modal kedekatan dengan anggota dewan. Namanya pejabat pun pasti dapat sabetan sana-sini.
“Siapa sih yang nggak mau jadi Kapolri. Yah wong duitnya dateng dari mana-mana,” ujar anggota polisi yang enggan disebutkan namanya, saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (20/1).
Polisi berpangkat Aiptu ini mengatakan, para Jenderal polisi ini dibagi atas beberapa gerbong untuk memuluskan kariernya. Merekalah yang mencarikan aliran dana agar jagoanya dapat memegang tongkat komando.
“Gerbong Jenderal ini nanti yang akan dikasih jatah Polda A Polda B karena sudah membantunya. Belum para pengusaha-pengusaha yang dekat sama dia, itu nanti membantu,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, tidak hanya di tingkat Jendral saja yang menggunakan politik uang untuk mendapatkan jabatan strategis. Bahkan di tingkat Polsek pun terkadang ada anggota yang sanggup membayar pimpinannya untuk bisa ditempatkan di wilayah yang dinginkan oleh anggotanya.
“Semua asal pake duit lancar bro. Tinggal ngerayu pimpinan mau minta ditugasin dimana, urusan beres,” ucapnya sambil tertawa.
sumber : merdeka.com