• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juni 8, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Ini Penilaian Publik Soal Pemberantasan Korupsi Selama Setahun Jokowi

Redaksi by Redaksi
9 Oktober 2015
in Nasional
0
Ini Penilaian Publik Soal Pemberantasan Korupsi Selama Setahun Jokowi
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

22a483b5-ae41-4a55-ac9f-1190145d17df_169TOTABUAN,CO– Jakarta – Penilaian publik soal pemerintahan Presiden Jokowi coba dibingkai lewat survei delapan hari. Bagaimana 1.200 orang responden menilai upaya pemberantasan korupsi selama hampir setahun pemerintahan Presiden Jokowi?

Survei dilakukan Indo Barometer di 34 Provinsi mulai 14 hingga 22 September 2015 yang lalu. Paparan survei bertajuk “Keberhasilan dan Kegagalan Setahun Pemerintahan Jokowi-JK” ini dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Hotel Century Park, Jakarta, Rabu (8/10/2015).

Survei bermargin error sebesar kurang lebih 3,0 persen ini menunjukkan penilaian publik antara lain soal hukum dan pemberantasan korupsi. Lembaga survei ini menyatakan publik memandang kondisi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia kini masih rendah.

“Kondisi politik, hukum, dan pemberantasan korupsi tergolong rendah di bawah 50 persen,” ujar Qodari.

Responden disodori pertanyaan,”Bagaimana Bapak/Ibu/Saudara melihat kondisi Indonesia berikut ini?” Jawabannya, yang menilai pemberantasan korupsi sangat baik ada 48,3 persen, yang menilai sangat buruk ada 46,0 persen, yang menjawab tidak tahu ada 5,8 persen.

Yang menilai kondisi hukum selama setahun pemerintahan Jokowi ini sangat baik ada 47,9 persen, yang menilai sangat buruk ada 43,0 persen, dan yang menjawab tidak tahu ada 9,1 persen.

Dalam poin keadaan politik di Indonesia, yang menilai keadaan politik sangat baik ada 48,6 persen, yang menilai sangat buruk ada 36,0 persen, dan yang menjawab tidak tahu ada 15,5 persen.

Bingkai besar bernegara Indonesia adalah demokrasi. Sistem pemerintahan jenis ini ternyata masih dipercaya sebagai sistem terbaik. Namun kepercayaan terhadap demokrasi tak sama dengan kepuasan terhadap demokrasi. Tersisa ketidakpuasan publik terhadap sistem demokrasi ini.

Sebanyaki 8,6 persen publik menganggap demokrasi malah meningkatkan korupsi. Sebanyak 9,9 persen responden juga menganggap demokrasi menaungi sikap politisi dan pejabat yang tak konsisten terhadap janjinya. Ada pula yang menganggap pelaksanaan demokrasi sering disalah artikan, yakni sebesar 18,2 persen responden. Di sisi lain, publik yang puas terhadap demokrasi sebesar 48,5 persen, turun dari sebelumnya pada Maret 2015 sebesar 50,8 persen.

Keberhasilan pemerintahan Jokowi-JK yang paling direspon adalah soal pemberian Kartu Indonesia Sehat. Sebanyak 15,5 persen menjawab pemberian Kartu Indonesia Sehat sebagai simbol keberhasilan Jokowi. Di urutan kedua, keberhasilan Jokowi adalah dalam pemberantasan KKN sebesar 6,5 persen, disusul pemberian Kartu Indonesia Pintar sebesar 5,1 persen, kemudian ada pembangunan infrastruktur, hukuman mati bagi pengedar narkoba, dan menggalakkan pemberantasan narkoba.

Ketika respondan ditanya, “Apa kegagalan pemerintahan Jokowi-JK?”, hanya 3,0 persen responden yang menjawab Jokowi-JK gagal memberantas masalah korupsi. Kegagalan pemerintahan Jokowi-JK yang paling banyak disoroti adalah soal harga kebutuhan pokok mahal (17.3%), tidak mampu mengatasi masalah ekonomi (13.3%), melemahnya nilai tukar rupiah (7.4%), meningkatnya
harga BBM (4.3%), program visi dan misi belum terbukti (4.1%), dan sebagainya

Sumber:Detikcom

Tags: texs
Previous Post

Penjelasan Lion Air Soal Pesawatnya yang Gangguan Teknis di Makassar

Next Post

Ini Menteri yang Kinerjanya Dianggap Paling Memuaskan

Next Post
Ini Menteri yang Kinerjanya Dianggap Paling Memuaskan

Ini Menteri yang Kinerjanya Dianggap Paling Memuaskan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂
Bolmong

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂

by Redaksi
5 Juni 2025
0

𝖳𝖮𝖳𝖠𝖡𝖴𝖠𝖭.𝖢𝖮 𝖡𝖮𝖫𝖬𝖮𝖭𝖦 -- PT Samudera Mulia Abadi (𝖲𝖬𝖠) 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗉𝗈𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗌 𝖽𝗎𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝖼𝗎𝗋𝗂𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗅𝖺𝗋 𝗄𝖾 𝖯𝗈𝗅𝖽𝖺 𝖲𝗎𝗅𝗎𝗍. 𝖠𝖽𝖺...

Read moreDetails
Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

4 Juni 2025
Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

4 Juni 2025
Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

4 Juni 2025
Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

3 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.