• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Juni 7, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Harmoni di rumah Sang Maestro

Redaksi by Redaksi
15 Februari 2016
in Nasional
0
Harmoni di rumah Sang Maestro
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

iwan falsTOTABUAN.CO -“Kalau kita tak bersahabat dengannya. Ia bisa ngambek dan membunuh kita,” begitu petikan lagu berjudul ‘Sampah’ karya musisi legendaris Iwan Fals. Lagu itu tersemat di album bertajuk ‘Raya’. Sebuah album yang diambil dari nama anak ketiga Iwan Fals, Raya Rambu Rabbani yang kini berusia 12 tahun.

Bagi Iwan Fals, masalah sampah tidak bisa dianggap remeh, tapi sebuah spirit membangun kepedulian masyarakat untuk peduli terhadap sampah. Bukan sebuah kebetulan, jika konser bertajuk ‘Nyanyian Raya’, Iwan Fals di beberapa kota tahun lalu, mengkampanyekan dan memunguti sampah usai konsernya berlangsung.

“Kalau kita semua menganggap remeh dia. Jangan salahkan kalau dunia kiamat duluan,” kata Iwan lewat lirik lagunya.

Semua memang berawal dari kepedulian Iwan Fals terhadap sampah dan lingkungan. Konsistensi pemilik nama lengkap Virgiawan Listanto memang tercermin dari kediamannya di Desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Rumahnya yang asri nan bersih menjadi gambaran atas lirik yang ia ciptakan. Jangan kaget, jika kediaman Iwan Fals memiliki sistem pengolahan sampah yang baik. Sampah organik dan non organik dipisah untuk kemudian diolah.

Hujan memang belum mengguyur Jakarta dan sekitarnya, Namun suasana teduh di kediaman Iwan Fals begitu terasa. Seolah tak mau menyudahi mata ini lirak lirik, lantaran takjub melihat kediamannya yang begitu luas, pemilik rumah menyambut kami untuk berbincang di luar waktu sibuknya menyiapkan album dan konser di salah satu televisi nasional.

Sebuah beranda dengan bangku memutar di depan kamarnya, Iwan Fals menemui kami. Sandal jepit mengantarkan perbincangan kami nyaris dua jam. “Itu Hutan Malabar lagi rame ya, yang katanya mau dibangun pertokoan atau apa gitu. Bagaimana kelanjutannya,” kata Iwan bertanya. Iwan memang salah seorang musisi yang ikut juga dalam kepedulian lingkungan. Kepedulian itu bukan tanpa sebab. Kelak dia berharap anak cucu orang Indonesia bisa merasakan keindahan alamnya.

Segelas kopi hangat dan air mineral produksi Orang Indonesia (OI), mengantarkan perbincangan kami di rumahnya yang rindang dengan pepohonan. Bagi Iwan Fals, persoalan sampah memang bukan perkara mudah. Setiap tempat yang dia lewati dan singgahi, sampah menjadi pusat perhatian dua matanya untuk kemudian dijadikan sebuah lagu. Bahkan Iwan sudah mengkalkulasi, satu manusia menghasilkan dua kilo sampah perhari.

Jika itu bisa dikelola dengan baik, bukan hal yang mustahil kehidupan bagi orang-orang di sekitar lebih bermanfaat. Pesannya pun tak muluk-muluk, jika setiap orang memungut sampah usai nonton konsernya, ialah pesan sosial agar mereka peduli terhadap kebersihan lingkungan. Kesadaran kebersihan itu ia coba titipkan dalam setiap konsernya. “Sampah juga punya nilai ekonomis. Kalau kreatif bisa buat segala macam,” kata Iwan berpesan.Sebagai seorang muslim, satu hal dipesan oleh Iwan Fals. Layaknya hidup dalam kebersamaan, selain persoalan sampah, silaturahmi dengan sesama itu juga penting. Apalagi jika hidup selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Baginya perjalanan hidupnya hingga hari ini semua karena doa yang terus dia panjatkan setiap hari.

Iwan Fals memberikan sebuah ilustrasi, jika semua hubungan dengan sesama manusia dan alam terjalin atas dasar kasih sayang, kehidupan di dunia ini akan berjalan harmoni. Baginya hidup di dunia hanya seperti orang numpang minum.

“Kita beresin itu. Karena saya muslim, setiap gerakan saya mulai dengan basmalah, setelah selesai saya akhiri dengan hamdalah,” katanya berpesan.

Hidup bagi Iwan Fals memang simpel, yang terpenting ialah menjalankan kata-kata. Apalagi Indonesia sebagai negara mayoritas umat muslim terbesar menjadi perhatian dunia. Jika dasar kasih sayang dengan sesama menjadi landasan, bukan hal sulit jika Indonesia menjadi salah satu negara harmoni.

“Karena perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Yaudah kita setia dengan kata-kata, kalau memang atas nama Allah maha pengasih lagi maha penyayang, seharusnya kita orang muslim gudangnya kasih sayang dong,” ujar Iwan Fals.

Sumber:merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Ini yang bikin Presiden Soekarno jadi idola warga New York

Next Post

Kontroversi Penalti Messi

Next Post
Kontroversi Penalti Messi

Kontroversi Penalti Messi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂
Bolmong

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂

by Redaksi
5 Juni 2025
0

𝖳𝖮𝖳𝖠𝖡𝖴𝖠𝖭.𝖢𝖮 𝖡𝖮𝖫𝖬𝖮𝖭𝖦 -- PT Samudera Mulia Abadi (𝖲𝖬𝖠) 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗉𝗈𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗌 𝖽𝗎𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝖼𝗎𝗋𝗂𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗅𝖺𝗋 𝗄𝖾 𝖯𝗈𝗅𝖽𝖺 𝖲𝗎𝗅𝗎𝗍. 𝖠𝖽𝖺...

Read moreDetails
Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

4 Juni 2025
Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

4 Juni 2025
Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

4 Juni 2025
Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

3 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.