TOTABUAN.CO — Gubernur Tandingan DKI Jakarta yang dipilih oleh Front Pembela Islam (FPI), Fahrurrozi Ishaq, menyesalkan banyak terjadinya penggusuran di Wilayah DKI Jakarta.
Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) itu pun mengaku siap menjadi mediator warga yang merasa keberatan apabila tempat tinggalnya digusur.
Pengurus Presidium Penyelamatan Jakarta, Amir, mengatakan bahwa salah satu kasus penggusuran yang disorot oleh Fahrurrozi adalah penertiban di kompleks Batalyon Siliwangi di Cililitan, Jakarta Timur. Amir menjelaskan, gubernur penyelamat rakyat ini siap mengawal warga untuk membela haknya.
“Pak Fahrurrozi sangat menyayangkan masalah tersebut. Kalau memang warga bersedia, beliau siap menjadi mediator dengan pihak TNI,” kata Amir.
Amir menjelaskan, sebelum melakukan penertiban pihak TNI seharusnya melakukan pertemuan kepada warga untuk mencari solusi yang terbaik. Menurutnya, zaman sekarang tidak perlu melakukan pemaksaan untuk melakukan penertiban.
“Seharusnya Panglima TNI ataupun Pangdam duduk bareng sama warga, ajak makan warga, sambil membicarakan sengketa tanah tersebut. Jadi jangan dilakukan dengan paksa atau kekerasan,” jelasnya.
Seperti diketahui, warga kompleks Batalyon Siliwangi di Cililitan, Jakarta Timur sempat menghadang upaya penertiban aparat. Mereka pun berhasil didorong mundur aparat TNI Kodam Jaya, Kamis (8/1). Penertiban yang dilakukan Kodam Jaya itu untuk membangun kembali asrama prajurit di atas lahan seluas 4 hektare.
Tidak ingin personel TNI terus merangsek masuk ke dalam, seorang wanita langsung membuka baju dan menantang aparat. Namun, aksinya tersebut tak membuat ratusan personel diam, mereka terus merangsek masuk menuju kompleks tersebut.
Wanita itu adalah Ince Helena Paungau (67). Dia mengaku spontan melakukan hal itu untuk menghalangi pasukan TNI.
“Saya sudah nenek-nenek, sebagai bekas TNI mereka tega melakukan hal tersebut. Saya melakukan buka baju spontanitas aja karena kasihan melihat anak-anak kecil ditendang dan ibu-ibu dipentung pakai pentungan,” kata Ince.
Aksi Ince ini tak berhasil. Pengosongan rumah akhirnya tetap dilakukan para personel TNI AD.
sumber : merdeka.com