TOTABUAN.CO — Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar tidak mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sofyan mengatakan, dana subsidi yang selama ini digunakan untuk dibakar, kini menjadi efektif sebab dapat digunakan bagi pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
“Tidak ada lagi ruang fiskal. Subsidi yang harus dibakar menjadi tidak dibakar. Itu menyebabkan kita tidak perlu mengalokasikan dana subsidi. Dana subsidi bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur,” kata Sofyan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/1).
Dia mengatakan, pencabutan subsidi BBM, khususnya untuk jenis premium dan penerapan subsidi sebesar Rp 1.000 per liter untuk solar, adalah langkah untuk mendidik masyarakat tentang pembayaran harga keekonomian. Sebab, masyarakat dapat membeli BBM berdasarkan fluktuasi harga yang ditetapkan setiap bulan.
“Kita membiasakan masyarakat membayar harga keekonomian. Kalau harga tinggi, ya bayar tinggi. Kalau harga murah, bayar murah,” katanya.
Dia mengatakan, saat ini pemerintah hanya mensubsidi solar karena memiliki daya cipta ekonomi, dibandingkan premium yang hanya dinikmati masyarakat menengah ke atas.
“Yang harus disubsidi adalah solar, sebab premium tidak ada subsidi sama sekali. Tidak ada pengaruh APBN sama sekali,” kata Sofyan.
sumber : beritasatu.com