TOTABUAN.CO – Komisi V DPR RI tengah mengumpulkan berbagai informasi terkait penundaan penerbangan maskapai Lion Air. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Kementerian Perhubungan, sebanyak 140 penerbangan terganggu akibat penundaan penerbangan yang memakan waktu hingga dua hari.
“Info sementara dari Kementerian Perhubungan, tanggal 17 Februari tiga pesawat rusak dan mengganggu 70 rute penebangan. Tanggal 18 Februari diinfokan ada tiga pesawat lagi yang rusak. Totalnya hingga hari ini enam pesawat dengan 140 rute penerbangan terganggu,” ujar Ketua Komisi V Ferry Djemi Francis di Ruang Setjen Komisi V, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/2/2015).
Hingga saat ini, katak Ferry, Komisi V DPR masih terus berkoordinasi dengan otoritas Bandara Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura II untuk menentukan langkah lanjutan terkait insiden penundaan terlama yang dialami Lion Air.
Termasuk pembicaraan tentang fasilitas yang harus didapatkan penumpang hingga pengembalian uang tiket jika mengalami keterlambatan. Ferry juga berharap, pihak terkait seperti Lion Air dan Kementerian Perhubungan sebagai regulator berkoordinasi agar kejadian serupa tak terulang kembali di kemudian hari.
Ribuan calon penumpang Lion Air menumpuk di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Mereka mengamuk karena masih belum ada kejelasan dari pihak Lion Air terkait penggantian jadwal penerbangan dan refund.
Selain itu, tidak ada petugas Lion Air yang memberikan penjelasan kepada calon penumpang itu. Akibatnya, petugas bandara kena imbas kemarahan penumpang. Mereka mengeluhkan banyak hal. Sebab, ketidakjelasan dari pihak Lion Air mengorbankan banyak kepentingan mereka.
sumber: metrotvnews.com