TOTABUAN.CO — Indonesia dinobatkan sebagai negeri ‘rawan Bencana’, mengingat secara faktual berada pada pertemuan dua lempeng dunia dan kondisi geografis yang rawan. Karena hal itu, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) berencana mendorong kebijakan nasional yang terintegrasi, komprehensif, dan berkelanjutan dalam penanganan bencana alam.
“DPD RI mendukung penuh langkah BNPB, BMKG dan Basarnas dengan berkomitmen dalam mendorong kebijakan nasional penanganan bencana yang lebih komprehensif dan aplikatif . Kita menyadari bahwa selama ini penanganan kebencanaan sudah berjalan dengan baik namun belum optimal,” kata Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, dalam pers rilis yang diterima redaksi, Rabu (28/1/2015).
Sambung dia, hampir semua bencana ada di Indonesia seperti longsor, topan, banjir dan gempa bumi dan gunung meletus. “Reflektif dari berbagai bencana yang terjadi di Indonesia selama ini, diantaranya 10 tahun Tsunami Aceh dan yang terbaru bencana longsor di banjarnegara. Ternyata masih banyak catatan dalam penanganan bencana alam di Indonesia. Selain ini kita baru serius saat bencana terjadi, bukan disaat normal seperti saat ini,” tegasnya.
Tambah Farouk, DPD RI berusaha menginisiasi, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi solusi terhadap kebijakan ‘politik kebencanaan’ nasional, yaitu sebuah konsep kebijakan nasional strategis terkait penanggulangan bencana yang disusun secara komprehensif dan integratif.
Lanjut dia, selain pencegahan bencana alam, masyarakat juga akan dididik dan diberdayakan untuk sistem penguatan mekanisme peringatan dini, tanggap darurat hingga rehabilitasi pasca bencana.
“DPD RI saat ini sedang melakukan inventarisasi dan mitigasi daerah rawan bencana berdasarkan dampak dan potensinya di seluruh Indonesia bersama Pemerintah Daerah. Kemudian data tersebut saat ini mencoba dirumuskan bersama lembaga kebencanaan (BNPB, Basarnas dan BMKG), yang diharapkan kita menemukan banyak masukan dan solusi,” pungkas Farouk.
sumber : metrotvnews.com