TOTABUAN.CO–Dinas Pertanian Manado, Sulawesi Utara melakukan dua kali pemeriksaan kelayakan ternak yang akan dijadikan hewan kurban untuk Idul Adha 1436 Hijriyah.
“Pemeriksaan yang kami lakukan sebelum dan sesudah penyembelihan atau ante mortem dan post mortem untuk memastikan hewan tersebut tidak membawa bibit penyakit atau semacamnya dan layak dijadikan kurban,” kata Kepala Bidang Kesehetan Masyarakat dan Veteriner (Kesmavet) Distan Manado, Voke Komansilan,di Manado, Rabu (23/9).
Voke mengatakan, pemeriksaan sebelum penyembelihan dilakukan di seluruh lokasi-lokasi penyembelihan yang rata-rata adalah masjid, pasar dan rumah potong hewan, setelah disembelih juga diperiksa.
Tetapi menurut Komansilan, sebelum pemeriksaan di lokasi penyembelihan, tim dari Distan sudah melakukan pemeriksaan ke seluruh pasar-pasar yang menjual ternak untuk memeriksa kesehatan hewan kurban.
Dia mengatakan, di Pasar Bersehati tempat penjualan kambing, dua orang dokter hewan anggota tim dari Distan memeriksa secara fisik ternak yang dijual dan tidak menemukan adanya yang sakit sebab rata-rata sehat.
“Itu awalnya, setelah itu kami harus memastikan lagi kelayakannya dengan memeriksa sebelum penyembelihan di seluruh lokasi, jika memang tidak layak langsung dikeluarkan,” katanya.
Kemudian menurut dia, setelah penyembelihan bagian tubuh yaitu kuku, mulut dan gigi diperiksa, demikian juga dagingnya, juga diperiksa jangan sampai mengandung cacing atau semacamnya yang bisa membahayakan orang yang mengkonsumsinya.
Data sementara yang dipegang oleh Distan Manado, yang disampaikan oleh PHBI jumlah hewan kurban yang tercatat sudah disediakan untuk masjid sebanyak 686 ekor yang terdiri atas sapi dan kambing di 11 kecamatan.
“Perbandingannya sapi sebanyak 623 ekor dan kambing 63 ekor, dan itu masih akan bertambah sampai hari H,” katanya.
Sumber;Beritasatu.com