TOTABUAN.CO — Meski sudah disembunyikan dalam WC, guci berusia ratusan tahun tetap saja ketahuan oleh pencuri dan dibawa kabur. Alhasil, sang pemilik, Ermiwati Effendi (58), warga Lorong Sungai Aur, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, melapor ke SPKT Polresta Palembang, Jumat (16/1).
Korban mengaku sangat menyesalkan barang peninggalan kakek buyutnya itu dicuri maling. Sebab, guci tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bahkan beberapa waktu yang lalu, guci itu pernah ditawar pembeli ratusan juta rupiah.
“Guci itu umurnya ratusan tahun, peninggalan kakek buyut kami. Tapi sekarang sudah hilang dibawa maling,” ungkap Ermiati.
Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi dini hari tadi. Begitu bangun tidur, dia melihat pintu rumahnya telah terbukti. Merasa ada kejanggalan, dia mengecek seisi rumah dan guci itu tidak lagi berada lagi di tempatnya.
“Selama ini memang kami sembunyikan di toilet biar tidak dimaling, tapi hilang juga,” ujarnya.
Tak hanya guci bersejarah, korban juga harus kehilangan barang-barang berharga lain. Seperti TV LCD 32 inci dan tiga unit HP bermerek.
“Kami duga pelakunya orang dekat. Karena tahu keberadaan guci dan barang-barang saya,” kata dia.
Saat ini, jajaran Reskrim Polresta Palembang menurunkan anjing pelacak untuk mencari pelaku. “Jejak pelaku lagi ditelusuri di sekitaran rumah pelaku. Kita turunkan tim K9 (anjing pelacak) ke sana,” ujar Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi.
sumber : merdeka.com