TOTABUAN.CO — Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal DKI Jakarta, Diman (29), terbaring lemah dengan kondisi kurus di Puskesmas Balai Karangan, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Di Jakarta, Diman tinggal di Jalan Mampang Prapatan X No 22 RT/RW 02/01, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Diman bekerja di Malaysia sebagai buruh kebun sayur di wilayah Bintulu, Sarawak, Malaysia Timur. Gajinya 25 ringgit per hari. Sejak sakit, dia kembali ke tanah air melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong diantar majikannya sampai Sempadan Tebedu, Entikong, Kalbar.
Petugas medis puskesmas perbatasan RI-Malaysia dr Deni Hansen Limbeng mengatakan, “Diman setelah dilakukan pemeriksaan diduga mengidap HIV /AIDS.”
Karena itu, kata Deni, Diman membutuhkan perawatan medis serius. Sedangkan puskesmas yang ada di perbatasan minim fasilitas pendukung. “Setelah dilakukan perlengkapan administrasi Diman dirujuk ke Pontianak,” kata Deni, Jumat (10/10/2014).
Diman TKI malang tanpa sanak saudara di Kalbar, dirawat oleh bapak angkat warga Sungai Ima, Desa Sotok, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau. Sejak pulang dari Malaysia, dia dirawat seadanya oleh bapak angkatnya. Tapi karena semakin hari penyakitnya semakin parah, warga mengantar Diman berobat ke Puskesmas Balai Karangan.
Sejak dirawat, tak ada yang menenami Diman di Puskesmas. Makan dan minum diberikan petugas medis. Bahkan biaya transport, para medis menyumbang untuk memberangkatkan Diman ke Pontianak menggunakan ambulans.
Dalam paspornya tercatat, Diman lahir pada 8 Oktober 1985. Paspor dikeluarkan di Jakarta dan berakhir pada 21 September 2017.
sumber : liputan6.com