TOTABUAN.CO — Dalam lawatannya ke Malaysia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak membahas berbagai agenda harmonisasi hubungan kedua negara bertetangga itu. Selain membahas soal batas wilayah maritim dan tenaga kerja Indonesia, kedua Kepala Negara juga membahas potensi zona waktu bersama.
PM Najib menyampaikan, bahwa pembicaraannya dengan Presiden Jokowi juga menyinggung mengenai kemungkinan membuat zona waktu bersama dengan semua ibu kota di negara-negara Asean.
“Kami ingin membicarakan masalah ini dengan serius semoga ada kata sepakat, agar terjalin solidaritas sesama negara-negara anggota Asean,” ungkap Najib seperti dikutip situs Sekretaris Kabinet, Jumat (6/2).
Seperti diketahui, terdapat perbedaan zona waktu antara ibu kota Indonesia, Jakarta dengan ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. Waktu di Jakarta dan di Malaysia berbeda 1 jam. Malaysia berada di zona waktu yang sama dengan wilayah Indonesia bagian tengah (WITA).
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mencetuskan ide penyetaraan zona waktu di tiga wilayah Indonesia. Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) menyatakan penyatuan zona waktu bermanfaat dalam bidang pendidikan seperti penggunaan e-education. Sementara untuk aspek birokrasi, diyakini jam kerja PNS yang bisa lebih panjang secara kualitas.
Namun penyetaraan zona waktu hanya sebatas wacana, pemerintah resmi membatalkan pelaksanaan penyatuan zona waktu yang rencananya akan dilakukan pada 28 Oktober 2012 atau bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda.
sumber : merdeka.com