TOTABUAN.CO – Partai Demokrat tersinggung atas ucapan Menteri ESDM Sudirman Said. Menteri Sudirman memfitnah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menyebut rencana pembubaran Petral selalu mentok di meja Presiden ke-6 RI, itu.
“Ini fitnah. (Laporan) Ini belum pernah ada di meja bapak, dibilang ada, semua terhenti di meja SBY. Aduh ini kan presiden,” kata juru bicara Demokrat, Ruhut Sitompul, saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Demokrat mendesak Menteri Sudirman meminta maaf kepada SBY. Menteri ESDM itu telah menuduh SBY sembarangan.
“Kita hanya minta beliau minta maaf ke bapak SBY. Biar clear masalah ini,” lanjut Ruhut.
Demokrat belum punya rencana apakah akan membawa persoalan ini ke ranah hukum atau tidak. Menurut Ruhut, semua tergantung SBY.
“Kita tunggulah (SBY pulang dari Korea Selatan). Tapi, saran ini akan kita sampaikan,” terang Ruhut.
Dua hari silam, SBY mencak-mencak lewat media sosial. Suami Ani Yudhoyono itu tak terima disebut punya kepentingan sehingga menghambat proses pembubaran Petral.
“Saya amat terkejut dgn pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yg menyerang & mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu,” tulis SBY di akun pribadinya, @SBYudhoyono.
SBY menulis lagi, “Tuduhan & fitnah yg disampaikan Menteri ESDM & pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi.”
Wacana pembubaran Petral sudah lama bergulir, tepatnya sejak 2006. Petral dituding sebagai sarang mafia migas. Tapi, baru pada 13 Mei 2015, Petral benar-benar dienyahkan.
sumber: metrotvnews.com