TOTABUAN.CO – Jajaran anggota DPR Fraksi Partai Golkar mulai terbelah, antara yang mengakui kepengurusan kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Namun, salah satu politisi Partai Golkar, Otje Popong Djunjunan atau yang akrab disapa Ceu Popong, mengaku tidak akan memihak salah satu kubu.
“Saya punya prinsip tidak akan terganggu dengan hiruk pikuk saat ini. Saya tetap berpegang pada status saya selaku anggota DPR yang membawa bendera Golkar,” kata Ceu Popong saat dihubungi, Rabu (25/3/2015).
Anggota DPR dengan usia tertua ini mengaku tidak mau keberpihakannya terhadap salah satu kubu justru mengganggu kinerjanya sebagai wakil rakyat. Dia tidak mempermasalahkan bahwa saat ini teman-temannya sesama anggota DPR dari Golkar sudah mulai terpecah.
“Itu hak mereka, saya no comment,” ucap dia.
Ceu Popong pun menitipkan pesan kepada kedua kubu yang saat ini masih terus berseteru. Menurut dia, kedua belah pihak harus kembali memikirkan niat Golkar berdiri, yakni untuk memperjuangkan ideologi Pancasila.
“Golkar itu didirikan oleh pendiri untuk berkarya, bukan untuk berantem,” ucap Ceu Popong yang sempat menjadi pimpinan sementara Sidang Paripurna DPR pada awal masa sidang ini.
Menteri Hukum dan HAM sebelumnya telah mengesahkan kepengurusan Golkar yang dipimpin oleh Agung Laksono. Pengesahan itu dilakukan setelah Agung menyusun kepengurusan baru yang mengakomodasi kubu Aburizal. Namun, Aburizal dan sejumlah loyalisnya masih melawan keputusan Kemenkumham itu. Mereka mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara.
sumber: kompas.com