TOTABUAN.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan program proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) di Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Langkah ini diambil guna mencegah Indonesia mengalami krisis listrik.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Saleh Abdurahman mengatakan, program 35 ribu MW ini merupakan salah satu program unggulan dalam rangka mencapai salah satu sasaran Nawa Cita yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis khususnya kedaulatan energi.
“Peluncuran program kelistrikan 35 ribu MW merupakan komitmen pemerintah dalam menjawab permasalahan bangsa dan negara untuk menciptakan kedaulatan energi,” kata Saleh dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (14/4/2015).
Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan kontrak jual beli listrik (PPA) dan Letter of Intent (LoI) untuk EPC (engineering, procurement, construction) sertagroundbreaking beberapa pembangkit.
Beberapa pembangkit yang akan dilakukan PPA, LoI dan groundbreaking adalah:
a. Penandatanganan PPA Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Samas (Yogyakarta) dengan kapasitas 50 MW.
b. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kendari-3 Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 2 x 50 MW.
c. PLTU Jeneponto Ekspansi Sulawesi Selatan, dengan kapasitas 2×125 MW.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Malea Sulawesi Selatan, dengan kapasitas 2×45 MW.
e. Penandatanganan LoI untuk EPC PLTU Grati (Jawa Timur) 450 MW
f. Groundbreaking PLTA Jatigede Jawa Barat dengan kapasitas 2 x 55 MW.
g. Groundbreaking PLTU Takalar Sulawesi Selatan dengan kapasitas 2 x 100 MW.
h. Groundbreaking PLTU Pangkalan Susu unit 3 dan 4 (Sumatera Utara), dengan kapasitas 2 x 220 MW.
i. PLTB Samas dan PLTA Jatigede diharapkan dapat menambah pasokan total 120 MW sampai dengan akhir tahun 2019 untuk memperkuat sistem Jawa-Bali.
Saleh menjelaskan, PLTU Kendari, PLTU Takalar, PLTU Jeneponto dan PLTA Malea dengan tambahan total 640 MW diharapkan dapat menambah pasokan sistem Sulawesi. Saat ini, sistem kelistrikan Sulawesi merupakan salah satu yang memiliki pertumbuhan paling tinggi.
“Sedangkan PLTU Pangkalan Susu unit 3 dan 4 ditujukan untuk memperkuat sistem Sumatera yang saat ini sudah interkoneksi dan sedang dilakukan peningkatan kapasitas interkoneksi yang direncanakan selesai 2017,” pungkasnya.
sumber: liputan6.com