TOTABUAN.CO — Warga Kabupaten Aceh Singkil menangkap seekor buaya yang diduga memangsa manusia di muara Sungai Singkil. Reptil yang dilindungi itu kemudian dibelah perutnya untuk mencari potongan tubuh manusia.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, petugasnya yang turun ke lokasi penangkapan tak mampu menghalau aksi massa yang membunuh buaya ini karena jumlah personel lebih sedikit dibanding warga.
“Bahkan, petugas BKSDA tidak boleh mendekat ke lokasi dan hanya memantau dari jauh. Warga kemudian langsung membelah perut buaya,” ceritanya saat dikonfirmasi wartawan, di Banda Aceh, Kamis (9/4/2015).
Buaya dengan panjang sekira 6 meter dan berbobot setengah ton itu ditangkap warga menggunakan pancing besar pada Rabu 8 April. Ini kali kedua penangkapan buaya di Singkil dalam sepekan terakhir.
Minggu 5 April, Tim BKSDA juga berhasil menangkap seekor buaya di muara Singkil. Namun saat dibawa untuk diamankan, massa menghalanginya. Buaya itu kemudian dibakar hidup-hidup oleh massa, dan perutnya juga dibelah.
Warga Aceh Singkil akhir-akhir ini gencar memburu buaya setelah seorang warga Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, bernama Yusril dimangsa binatang buas itu saat mencari lokan di Sungai Singkil pada 31 Maret 2015.
Setelah berhasil menangkap buaya, kemarin, warga mengangkut reptil itu ke Kampung Siti Ambia. Di sana dengan kondisi mulut yang diikat, buaya tersebut dibelah perutnya dan ditemukan gumpalan daging diduga potongan tubuh manusia.
Namun, kata Genman, sejauh ini belum bisa dipastikan bahwa gumpalan daging itu adalah organ tubuh manusia. “Belum diketahui itu organ tubuh manusia atau bukan,” sebutnya.
sumber : okezone.com