TOTABUAN.CO — Beras untuk masyarakat miskin (raskin) di wilayah kepulauan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah disalurkan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara (Sulut) Yayan Suparyan.
“Penyaluran raskin 2015 sudah mulai di Kabupaten Kepualauan Talaud, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di perbatasan Sulut dengan Filipina tersebut,” kata Yayan, di Manado, Kamis (5/3).
Yayan mengatakan kabupaten kepulauan memang selalu diprioritaskan karena menyangkut wilayah yang sulit dijangkau. Jika terjadi cuaca buruk dan kapal tidak jalan akan mempengaruhi stabilitas pangan.
Dia mengatakan dengan mengoptimalkan penyaluran raskin maka mampu meredam kenaikan harga beras yang memang terus meningkat. Yayan mengatakan jatah raskin tahun ini masih sama dengan tahun 2014 yakni kepada 161.089 tumah tangga sasaran (RTS) mendapat alokasi 28.996.020 Kg.
Tahun ini, katanya, pemerintah tetap menyalurkan raskin, karena mampu memberikan fungsi stabilisasi harga sehingga tetap dilaksanakan.
“Kami akan menyalurkan raskin kepada RTS yang membayar lunas, dan tidak memiliki tunggakan,” jelasnya.
Perum Bulog mengupayakan agar raskin tersebut diterima tepat waktu oleh masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Penerima raskin di 2015 masih sama dengan tahun sebelumnya, berdasarkan SK Gubernur bernomor 500/177/sekr-Ro, jumlah penerima raskin pada 2014 ini sebanyak 161.089 Rumah Tangga Sasaran (RTS).
Penerima manfaat beras ini atau Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Sulut, katanya, tersebar di 15 kabupaten/kota yang ada. RTS mendapatkan jatah alokasi sebanyak 15 kilogram setiap bulan per keluarga, dengan harga Rp 1.600 per kilogram, selebihnya disubsidi pemerintah.
sumber : beritasatu.com