TOTABUAN.CO — Indonesia Police Watch (IPW) menilai pergaulan Komjen Budi Gunawan di Kepolisian sangat luas. Budi mampu bergaul dengan jajaran kepolisian tanpa menganggapnya sebagai anak buah.
“Bergaulnya itu dari lapisan bawah sampai ke atas. AKBP tidak diperlakukan sebagai anak buah, tapi sebagai teman. Ini yang menarik perhatian kami. Itu yang kami lihat Budi Gunawan pantas menjadi kapolri,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, di acara dialog Bincang Pagi Metro TV, Jumat (16/1/2015).
IPW juga menilai, Budi Gunawan satu dari sedikit jenderal polisi yang memiliki intelektualitas tinggi. “Banyak juga kapolri-kapolri yang sebelumnya meminta bantuan Budi Gunawan untuk melakukan lobi-lobi ke DPR, partai politik, dan komponen masyarakat,” imbuh Neta.
Neta menjelaskan, Budi Gunawan pernah masuk daftar calon kapolri pengganti Timur Pradopo. Anehnya, saat itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sama sekali tidak mempersoalkan harta kekayaan Budi Gunawan.
“Budi Gunawan sempat juga melaporkan harta kekayaan ke KPK atas rekomendasi Kompolnas waktu itu. Dan KPK tidak mempermasalahkannya saat itu,” ujar Neta.
Menurut Neta, Budi Gunawan pantas menjadi kapolri. Dia tergolong senior karena lulus dari Akademi Kapolisian pada 1983. “Budi Gunawan bukan lulusan terbaik. Dia peringkat kelima waktu itu. Lima besar terbaik,” pungkas Neta.
sumber : metrotvnews.com