TOTABUAN.CO — Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama geram melihat warga yang senang wilayahnya terkena banjir. Mereka senang mendapatkan bantuan logistik banjir berupa makanan, minuman dan lainnya secara gratis.
Menurutnya, prosedur tetap (protap) penanganan dan evakuasi korban banjir di Jakarta sangat cepat. Bahkan dalam waktu tiga jam, Dinas Sosial sudah mampu membuka tenda penampungan dan dapur umum untuk korban banjir.
“Kalau bantuan, protap kita sangat cepat. Begitu kerendam sampai sepinggang, 3 jam kemudian, Dinas Sosial kita sudah mampu buka tenda dan siapin makan,” kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (20/11).
Namun kecepatan protap penanganan dan evakuasi korban banjir disalahgunakan oleh warga yang berada di kawasan rawan tergenang air.
Meski baru tergenang semata kaki, warga kerap kali memanfaatkan kondisi tersebut untuk mendapatkan bantuan secara gratis.
“Tapi kalau baru semata kaki, masih bisa jalan, nggak usah dikirim bantuan logistik. Itu nanti semua nggak ada yang mau berbagi. Harus sadar juga, lho. Ini kerendemnya dua jam atau dua jam minta bantuan. Nggak bisa lagi sekarang. Supaya kasih pelajaran juga,” ujarnya.
Mantan anggota DPR RI ini mengungkapkan, masih banyak warga Jakarta yang senang terkena banjir, supaya mengalir bantuan logistik gratis. Padahal kawasannya tidak terendam banjir tinggi, melainkan hanya genangan air semata kaki saja.
“Di DKI, ada juga oknum rakyat yang suka banjir, karena tiap kali banjir datang, datang makanan. Kita nggak mau lagi. Selama kamu bisa jalan, beli saja makanan di luar. Toh, kerendemnya juga nggak berhari-hari lagi,” tegasnya.
sumber : beritasatu.com