TOTABUAN.CO — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku kewalahan mengamankan taman kota yang ada di wilayahnya. Namun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap akan menambah taman untuk ruang terbuka hijau (RTH). Padahal keamanan di taman masih jauh dari cukup.
“Enggak apa-apa (petugasnya kurang),” jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/11).
Dia menambahkan, pembangunan taman baru akan bekerja sama dengan ibu-ibu anggota Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK). Tujuannya untuk membantu Pemprov DKI Jakarta menata taman.
“Taman yang baru akan kita libatkan ibu PKK,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Nandar Sunandar mengakui hal tersebut kerap terjadi. Keterbatasan petugas dalam penjagaan di taman, menjadi salah satu faktor dalam maraknya tindak mesum yang seringkali dilakukan oleh para muda-mudi di taman kota.
“Tidak semua taman dijaga. Selain keterbatasan, petugas difokuskan menjaga taman-taman besar,” ungkapnya saat dihubungi wartawan, Selasa (25/11).
Walaupun kekurangan personel, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap taman-taman kecil. Karena petugas tetap memantau melalui patroli dan berkeliling dari satu taman ke taman lain. Sedangkan untuk taman besar, seperti Taman Menteng dan Taman Suropati, pihaknya menempatkan dua petugas setiap harinya dengan sistem tiga kali jam kerja yang masing-masing bertugas selama delapan jam.
“Taman besar dijaga petugas 24 jam. Selain mengawasi, petugas wajib mengingatkan pengunjung yang melanggar aturan, apalagi berbuat tidak senonoh di taman,” jelas Nandar.
Sampai saat ini petugas taman yang ada sekarang bukan pekerja internal dinas setempat, namun berasal dari pihak ketiga.
Sebelumnya, Karena ada acara nonton bareng yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) DKI Jakarta, Taman Menteng menjadi gelap. Semua lampu tidak menyala, bahkan lampu kecil yang berada di tengah taman juga tidak menyala.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, terdapat tiga lapangan basket di Taman Menteng. Masing-masing lapangan dilengkapi dengan empat lampu sorot. Namun sayangnya, semua lampu ini pada kecuali di lokasi pemutaran film yang menggunakan dua lapangan.
Pihak keamanan yang berwenang sebagai penjaga dan pengelola mengatakan, tidak dapat menyalakan lampu tersebut. Sebab jika satu lampu dinyalakan maka, seluruh lampu akan menyala.
“Karena satu panel jadi gak bisa dinyalakan. Mereka sewa tempat sampe tanggal 24 November 2014,” ujar salah satu petugas keamanan Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/11).
Salah satu pengunjung yang sedang menggunakan lapangan, Franz (32) mengatakan, kecewa dengan pihak pengelola taman. Karena dia bekerja sebagai karyawan swasta, sehingga hanya memiliki waktu di kala sore dan malam. Seharusnya ketika malam, lampu sorot menyala.
“Orang-orang yang pulang kerja menghabiskan waktu di taman. Terus yang mau olahraga gak bisa deh. Sedangkan panggung yang gede aja bisa nyala lampunya,” tegasnya.
Gelapnya lapangan, akhirnya digunakan beberapa pasangan muda-mudi untuk saling berpegangan dan bercumbu. Berdasarkan pantauan, pasangan ini duduk di bangku besi yang disediakan. Mereka saling rekat seakan tidak ada jarak.
Karena suasana remang, sang lelaki yang mengenakan kaos dan jaket hitam merangkul dan mencium kening dan pipi kekasihnya. Aksi ini dilakukan di tengah Taman Menteng yang notabene berada di tengah kota.
sumber : merdeka.com