TOTABUAN.CO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pelaksanaan program pembangunan satu juta rumah pada April 2015 mendatang. Kegiatan pemancangan tiang pertama (ground breaking) dilakukan serentak di 34 provinsi.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengadaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanudin, mengatakan kegiatan ground breaking merupakan bagian dari tiga pencanangan, pemancangan itu sendiri dan dua lainnya adalah penyerahan surat hunian bangunan yang sedang dalam proses, serta kebijakan.
Total target tahun pertama sebanyak 211.000 unit rumah yang akan dibangun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Berdasarkan data sementara, yang siap launching ada 211.000 (unit). Itu pun target kita hanya MBR,” ujar Syarif kepada Kompas.com, di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2015).
Syarif mengatakan sesuai pembagian tugas yang ada, pemerintah hanya membangun 98.300 unit tahun ini. Sisanya, akan diserahkan kepada pengembang. Porsi pengembang bisa dilakukan kapan saja.
Untuk kesiapan tanah sendiri, Syarif menjelaskan, terdapat dua sumber, yaitu tanah yang disiapkan oleh pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah (Pemda), dan tanah yang disiapkan oleh pengembang.
“Program sejuta rumah sangat bergantung pada bantuan pemerintah daerah,” ujar Syarif.
Menurut dia, jika lahan disediakan oleh pemda, misalnya lahan bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang belum memiliki rumah, tentu harganya bisa lebih murah. Berbeda jika tanah itu disiapkan oleh pengembang, pasti harganya lebih mahal.
Terkait program percepatan sejuta rumah, kata Syarif, pemerintah akan melakukan sosialisasi program tersebut di daerah.
“Program ini perlu disosialisasikan, karena program ini domainnya daerah bersama dengan pengembang. Maka akan jadi bagian sosialisasi oleh Menteri (Basuki Hadimuljono),” jelas dia.
sunber: kompas.com