TOTABUAN.CO – Pencairan tunjangan kinerja daerah (TKD) jadi angin segar bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemprov DKI. Penghargaan itu diyakini membuat pegawai semakin semangat bekerja.
“Kemarau panjang sudah habis, sekarang angin segar yang datang. Semangat kerja baik kepala seksi dan staf pasti naik lagi,” kata Lurah Tanjung Duren Utara, Agus F kepada Metrotvnews.com di Kantor Kelurahan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat, Rabu (17/3/2015)
Pencairan TKD terlambat selama dua bulan. Saat ini, TKD yang dicairkan baru untuk Januari. Kendati demikian, Agus menjamin pelayanan masyarakat tak terganggu.
“Kami coba memahami dinamika yang terjadi dengan tetap melayani masyarakat sebaik- baiknya. Tak ada alasan pelayanan tak prima,” jelas Agus.
Dia bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Provinsi DKI Jakarta karena telah berusaha mencairkan tunjangan itu. “Semoga ke depan berjalan lebih baik, agar pelayanan juga berjalan baik,” tutupnya.
Pencairan TKD terlambat akibat konflik Gubernur DKI Basuki Purnama (Ahok) dengan DPRD soal draft APBD 2015. Ahok mengirim draft RAPBD ke Kemendagri bukan hasil pembahasan dengan dewan.
Ahok menduga ada dana ‘siluman’ Rp12,1 triliun dalam draft RAPBD yang dibahas dengan dewan.
sumber: metrotvnews.com