TOTABUAN.CO — Polres Jakarta Selatan telah melakukan diskusi dengan dokter spesialis kecantikan terkait kasus dokter kecantikan gadungan yang bikin heboh belakangan ini. Diskusi dilakukan untuk melihat standar mekanisme yang dilakukan oleh pelaku, JS dalam melakukan praktiknya.
Dari situ terungkap, alat dan bahan yang digunakan JS tidak memenuhi standar, sehingga polisi mengirimkan sampel untuk kemudian di uji laboratorium untuk mengetahui kandungan kimianya.
“Kita kirimkan ke lab bahan-bahan kimia yang jadi barang bukti yang ditemukan di kosnya di Setiabudi,” jelas Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Wahyu Hadiningrat, di Polres Jaksel, Rabu (20/5).
Jelas saja JS tidak memenuhi standar dalam memberikan obat, sebab dia cuma lulusan SMA dan tidak pernah sama sekali mengeyam pendidikan dokter. Berikut alat dan obat mengerikan yang dipakai dokter kecantikan palsu:
1. Alat suntik
Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau mengisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston di dalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun ujung depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang untuk membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung.
Dokter kecantikan gadungan ini menggunakan alat suntik untuk memasukkan berbagai obat dan bahan kimia ke tubuh korban.
2. Vitamin E
Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dan tocotrienol) yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi. Sejatinya, Vitamin E sangat berguna bagi kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Namun di tangan dokter kecantikan gadungan, Vitamin E yang disuntikkan ke tubuh korban berdampak negatif, seperti gatal-gatal, berdarah, bahkan sampai keluar nanah. Hal ini lantaran pemakaian obat yang tidak memenuhi standar.
3. Silikon
Sejatinya Silikon bukanlah bahan yang aman dan sehat untuk kecantikan. Di tangan JS, sang dokter kecantikan gadungan, bahan yang biasa dipakai untuk industri itu justru diracik sendiri.
“Obatnya tidak sesuai standar. Dia meracik sendiri cairan-cairan silikonnya,” kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat.
4. Emulsion
Emulsion dikenal sebagai pelembab yang ringan dan biasanya memiliki tekstur yang agak encer. Orang-orang dengan jenis kulit kombinasi atau berminyak lebih cocok menggunakan pelembab jenis ini karena teksturnya lebih ringan namun tetap memberikan kelembaban pada kulit.
Namun lagi-lagi karena JS, si dokter gadungan, tidak mempunyai pengetahuan soal kedokteran, dia meracik obat dalam takaran yang ngawur. Penggunaan yang tidak sesuai standar itu telah memakan banyak korban.
sumber : merdeka.com