TOTABUAN.CO–Satelit Terra/Aqua mendeteksi 10 titik api (hot spot)di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah hari ini Senin (5/10). Padahal sehari sebelumnya kabut asap nyaris bersih di daerah itu.
“Titik panas di wilayah ini tersebut terdeteksi satelit Terra Minggu (4/10) sampai 19.00 WIB,” kata Sekretaris Manggala Agni daerah operasi wilayah IV Aswaludin di Muara Teweh, Senin (5/10).
Hot spot itu terdeteksi di wilayah Desa Sikan Kecamatan Montallat ada delapan titik api dan wilayah Desa Benangin 5 Kecamatan Teweh Timur ada dua lokasi titik panas.
“Titik api yang dipantau satelit Terra ini muncul kembali karena hari sebelumnya titik api di Wilayah Barito Utara sempat nihil,” katanya.
Aswaludin mengatakan, pantauan titik api dari satelit Terra tersebut berbeda dengan deteksi dari satelit NOAA18 pada waktu yang sama titik api di daerah ini nihil. Titik api hasil deteksi kedua satelit ini sebagai acuan pihaknya untuk mengecek hot spot itu apakah merupakan kawasan hutan atau lahan yang terbakar.
“Bisa saja deteksi satelit itu merupakan lahan atau kawasan berpasir yang bisa menimbulkan hawa panas atau lainnya, namun hasil deteksi itu merupakan data valid sebagai acuan kami untuk mengecek lokasi,” kata Aswaludin.
Pantauan di Muara Teweh Senin pagi kabut asap masih menyelimuti daerah ini sama dengan hari Minggu (4/10).
“Kabut asap masih menutup wilayah Muara Teweh dan sekitarnya, sama dengan kemarin matahari masih bersinar,” kata seorang warga setempat, Alwandi.
Kepala Kelompok Tenaga Teknis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan kabut asap masih melanda daerah ini pada Senin pagi dengan jarak pandang permukaan sekitar 600 meter dengan jarak pandang vertikal 500 feet.
“Memang kabut asap di Muara Teweh ini masih seperi hari kemarin, namun sinar matahari masih bisa menembus kabut dengan warna kuning-kekuningan,” kata Sunardi.
/MUT
sumber;Beritasatu.com