TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Perayaan Cap Go Meh atau yang lebih dikenal dengan Ince Pia, dihadiri ribuan warga Kota Kotamobagu Sabtu 11 Februari 2017. Pelaksanaan Cap Go Meh pada tahun 2017 ini, hanya dua daerah di Sulut yang mendapat restu yakni Kota Bitung dan Kota Kotamobagu. Kemeriahan yang disertai dengan kuncikan tahun baru Masehi dan Imlek terlihat dari peserta yang ikut.
Tampak terlihat iring-iringan pigura yang menggunakan pakaian unik serta menggunakan alat-alat yang tak lazim berjalan dengan anggun diantara ribuan pengunjung yang memadati sepanjang jalan yang dilalui.
Kota Kotamobagu pada Cap Go Meh tahun ini dipercaya menjadi pusat berkumpulnya para dewa. Setiap 15 hari setelah tahun baru Imlek, warga Tionghoa merayakan Cap Go Meh yang ditujukan sebagai penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Potret perayaan Cap Go Meh di Kotamoagu diramaikan dengan pertunjukan barongsai, ular naga, choi lam shin atau keranjang jelangkung dan yang paling istimewa adalah atraksi tatung.Selain itu atraksi budaya local tidak ketinggalan dipamerkan.
Dalam kepercayaan Tionghoa, ritual pawai tatung diyakini mampu mengusir roh-roh jahat. Para tatung dirasuki oleh roh leluhur sehingga di bawah alam sadar mereka mempertunjukkan ilmu kesaktiannya seperti menusuk memotong badan mereka dengan menggunakan senjata tajam. Meskipun demikian, konon luka-luka tersebut dapat sembuh dengan cepat.
Penulis: Hasdy