TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Pilkada pemilihan walikota dan wakil walikota Kotamobagu 2018 mendatang, masih cenderung dimenangkan oleh petahana atau incumbent. Terlebih dalam PIlkada nanti, tidak munculnya politisi wajah baru.
“Alasaanya kalau para figur hanya itu-itu saja, saya meyakini petahana Tatong Bara masih diunggulkan,” kata pengamat Politik Bolaang Mongondow Raya (BMR) Muhamad Djabir.
Diretur Lintas Search ini menilai, petahana Tatong Bara masih diunggulkan dari semua sisi di PIlkada Kotamobagu 2018. Terlebih jika Tatong Bara diusung PAN serta sejumlah parpol lainnya termasuk PDIP.
Ia menjelaskan, tidak ada pembanding untuk melakukan analisa jika para politisi atau figur yang berwacana maju di PIlkada hanya itu-itu saja.
“Pembanding itu juga perlu, seperti track record kepemimpinan. Namun jika lawan politiknya wajah lama, tentu tidak akan berpengaruh posisi petahana,” kata dia.
Djabir menilai, wacana dua figur untuk maju seperti mantan Walikota Kotamobagu Djelantik Mokodompit dan Wakil Walikota Kotamobagu Jainuddin Damopolii bakal tidak akan merubah konstalasi pemilih. Sebab petahana Tatong Bara sudah mempersiapkan kekuatan sejak awal.
Ia mengatakan, kelemahan para bakal calon yang berwacana maju di PIlkada Kotamobagu hanya sibuk melakukan pencitraan serta masih memperebutkan rekomendasi tapi tidak membangun struktur jaringan pemenangan. Selain itu juga, figur bakal calon Wakil Walikota juga sangat menentukan untuk mendongkrak suara.
Djabir menyebutkan, munculnya bakal calon dari jalur independen Jainuddin Damopolii dan Suharjo Makalalag belum mempengaruhi langkah Tatong Bara. Sebab dukungan 10.537 KTP yang diserahkan ke KPU itu belum mampu menjamin.
“Kecil peluang bagi pasangan independen. Butuh kerja keras dan tim yang solid. Sebab peluangnya sangat kecil,” ujar Jabir.(**)