TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU –Dinas Kesehatan Kotamobagu mencatat jika pada tahun 2016 ini kasus DBD meningkat 161 kasus. Namun meski tingginya terjadi kasus DBD, pihak dinas kesehatan memastikan belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sekretaris Dinas Kesehatan Kotamobagu Ahmad Yani Umar mengatakan, kasus DBD tiga tahun terakhir mengalami peningkatan di wilayah Kota Kotamobagu. “Kota Kotamobagu soal kasus DBD, belum masuk kategori KLB. Karena ada kriteria dan perhitungan tersendiri soal batas maksimumnya,” kata Yani.
Namun jika sudah masuk batas maksimum dan ditetapkan KLB. Pastinya akan diseriusi oleh Dinas Kesehatan Kotamobagu, dengan melakukan fogging massal.
“Ini saja belum KLB. Namun, saat ada hasil pemeriksaan terkait desa atau kelurahan tertentu, terdapat sarang nyamuk aedes aegypti. Kami tetap lakukan fogging,” tuturnya.
Namun menurutnya, KLB atau tidak, itu bukan menjadi ukuran. Yang terpenting, bagaimana masyarakat terus menjaga lingkungan sekitar rumah. “Dengan memperhatikan lingkungan untuk tetap bersih, itulah langkah awal memberantas sarang nyamuk aedes aegypti. Jika tidak, setiap tahunya DBD akan terus bertambah,” tuturnya.
Dari data yang didapat, jika pada Januari sampai Agustus 2014 penderita DBD terjadi 73 kasus. Pada 2015, jumlah penderita meningkat sampai 82 kasus. Sedangkan 2016 dari Januari-Agustus mencapai 161 kasus.(Mg2)