TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Dinas Perindustrian, Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengaku bakal memberikan perhatian bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Kotamobagu, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Hal itu disampaikan T.H. Siregar Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, pada Sosialisasi MEA di Paripurna Room Senator Resort Kotamobagu, Kamis (15/9) lalu.
“Ada berbagai program yang kita sediakan. Programnya yaitu kita sediakan pelatihan peningkatan mutu produk dalam waktu dekat ini akan kita latih di Provinsi. Selain itu juga kami sudah mencatat ada beberapa permohonan untuk pengadaan alat kemasan. Itu perlu proposal,” ujarnya.
Siregar kemudian mengatakan di Kota Kotamobagu itu kaya akan sumber daya alam, namun untuk menghadapi MEA, para pelaku UKM harus mampu mengembangkan potensi yang ada.
“Di Kotamobagu ada kopi, cokelat, kelapa, hortikultura, ada padi, dan tambang, ini yang harus kita kembangkan,” ujarnya.
Adapun yang menurutnya perlu diubah yaitiu pola pikir para pelaku usaha yang hanya menjual produknya di tingkat lokal saja.
“Kita harus ubah pola main set kita harus dikembangkan jangan hanya menjual produk kita di lokal saja, melainkan di luar juga. Tentu kami akan dorong dengan pelatihan. Perlu adanya peningkatan efisiensi produksi,” ungkap dia.
Kadisperindagkop PM Kotamobagu Herman Aray mengatakan bahwa selain yang disebutkan Siregar tadi mengenai sumber daya alam dan produk lokal, ada juga gula semut.
Aray kemudian mengatakan mengenai peningkatan produksi harus ditunjang dengan peralatan seperti mesin kemasan yang sampai saat ini belum ada bantuan dari provinsi.
“Untuk itu kita sudah memasukkan proposal permohonan mudah-mudahan 2017 itu sudah ada,” ujarnya.
Aray berharap kedepan pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat membantu pemasaran produk lokal Kotamobagu.
“Mungkin nanti akan ada kerjasama dengan provinsi, karena yang membuka ekspor itu dari provinsi,” ujarnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 39 dari yang diundang 50 orang terdiri atas pelaku UKM, Perbankan, dan instansi terkait pemerintah Kotamobagu. Selain Siregar, sebagai pemateri juga dari Dinas Tenaga Kerja Sulut, dan Bank Indonesia.
Dalam rangka HUT Provinsi nanti pada 21 September 2016 akan dibuka pameran UKM di Manado. Pemerintah Kota Kotamobagu akan mengakomodir para pelaku UKM untuk ikut serta dalam pameran tersebut.
“Kami akan melaksanakan rapat pertemuan dengan pelaku UKM di Kantor Disperindag untuk itu,” ujarnya.
Pada pameran lanjut Aray rencananya akan dihadiri oleh wakil presiden, dan dalam hal kunjungan ke stand-stand itu rencananya oleh menteri-menteri.(Mg2)