TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Inovasi dari Pemkot Kotamobagu tampaknya menjadi daya tarik bagi daerah lain. Bukan hanya untuk datang belajar di Kotamobagu, tapi rupanya aplikasi yang mulai diterapkan di Kotamobagu ini, akan juga dipakai oleh daerah maju. Pemkot Kota Bandung misalnya, direncanakan akan melakukan kerjasama tukar aplikasi dengan Pemerintah Kota Kotamobagu. Rencananya Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara akan menandatangani MoU dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil Kamis (2/8/2016).
“Jadi MoU ini saling bertukar aplikasi. Jadi nantinya aplikasi SiCaCa akan diambil oleh Pemkot Bandung, dan aplikasi dari Kota Bandung bersama dengan prangkat akan diberikan di Kotamobagu,” kata Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara Selasa (30/8/2016).
Wali Kota sendiri tidak menjelaskan secara detail aplikasi apa yang akan diberikan oleh Pemkot Kota Bandung. Namun yang pasti aplikasi yang akan diberikan itu, menyangkut dengan pelayanan masyarakat guna menunjang program smart city. Rencananya MoU itu akan dilakukan pada Kamis 2 September di Kota Bandung. Wali Kota menjelaskan kerjasama ini dalam rangka pencapaian program smart city.
“Jadi kerjasama ini merupakan gagasan dari Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi),” kata Wali Kota.
Terpisah Kepala Dinas PPKAD Rio Lombone menjelaskan, jika di Kotamobagu baru 8 aplikasi yang dilahirkan. Namun untuk aplikasi yang ada seperti SiCaCa, belum ada di daerah lain. Sehingga patut dibanggakan jika Kotamobagu masih boleh bersaing dengan daerah lain yang ada di pulau Jawa terkait dengan inovasi pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan.
Untuk aplikasi SiCaCa lanjut Rio, ada dua piranti yang akan diikutsertakan. Yakni Sipede dan Rimdanga. Untuk aplikasi Spede lanjutnya yakni aplikasi posisi dokumen sedangkan aplikasi Rimganda yakni aplikasi untuk monitoring keuangan daerah.
“Jadi kerjasama ini bukan hanya aplikasi SiCaCa, akan tetapi delapan aplikasi milik Pemkot Kotamobagu jika siap akan diikut sertakan dalam kerjasama,” tuturnya.(dadang)