TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Pemkot Kotamobagu mendapatkan jatah Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2016 ini. Namun, untuk sementara baru penyuluh pertanian yang akan diakomodir. Di Kotamobagu sendiri ada tiga Tiga Tenaga Harian Lepas atau THL penyuluh pertanian.
Kepastian tersebut setelah adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementrian Pertanian dengan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara di Auditorium Kementrian Pertanian Jakarta Selatan, Jumat (2/9) pekan lalu.
Kepala BKDD Adnan Masinae yang turut menyaksikan penantangan MoU tersebut menjelaskan, tenaga penyuluh yang akan diangkat menjadi CPNS merupakan tenaga THL- TBPP baik tenaga THL pusat maupun daerah. “CPNS yang diangkat berusia maksimal 35 tahun. Diatas umur 35 tahun akan masuk di dalam P3K,” ujar Adnan. “Mereka juga sudah lama mengabdi di Kotamobagu yaitu di atas 10 tahun,” sambungnya.
Meski begitu, tiga Penyuluh Pertanian tersebut masih diwajibkan mengikuti tes menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Tes). Untuk jadwalnya masih menunggu informasi dari pusat. “Sebenarnya Kotamobagu punya tujuh penyuluh yang masuk pegawai tidak tetap. Namun empat diantaranya sudah berusia lebih dari 35 tahun. Mereka ini yang nanti akan masuk dalam P3K,” ungkap Adnan.
Menurut Adnan, alasan diangkatnya Penyuluh Pertanian ini karena keberadaan mereka sangat vital dalam mengawal dan mendampingi petani guna memastikan penerapan teknologi maju yang direkomendasikan, penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani, membangun kemitraan dengan pelaku usaha, akses terhadap modal, prasarana dan sarana pertanian serta pasar, sehingga bermuara pada peningkatan produktivitas dan produksi sebelas komoditas pangan strategis nasional, yaitu padi, jagung, kedelai, tebu, daging sapi, aneka cabai, bawang merah, kakao, kelapa sawit, karet dan kopi.
“Menurut Menteri Pertanian bahwa masalah pangan itu adalah strategi nasional, sedangkan saat ini tenaga penyuluh tidak sampai 50 persen dari kebutuhan,” ujar Adnan.
Adnan berharap tiga THL Kotamobagu bisa lulus seleksi. “Mereka masih harus belajar untuk bisa lulus, karena belum dijamin jadi CPNS. Kita juga berharap empat penyuluh lain bisa diakomodir untuk ikut tes tanpa melihat usia, karena mereka juga sudah mengabdi,” ungkapnya.(Mg3)