TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU-– Belum kokohnya perekonomian saat ini, mendorong pemerintah kota Kotamobagu terus memberdayakan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di mana sektor ini dinilai mampu menyerap tenaga kerja cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk berkembang. Namun disisi lain, UMKM juga menghadapi banyak permasalahan, yaitu terbatasnya modal kerja, Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah, dan minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Sekretaris kota (Sekot) Kotamobagu Tahlis Gallang, mengatakan kompetensi kewirausahaan dan SDM sangatlah dibutuhan bagi para pelaku usaha di Kotamobagu.
“Kompentensi kewirausahaan itu sangat penting. Pemerintah akan dorong agar para pelaku usaha dapat mengembangkan usaha mereka,” kata Tahlis.
Tahlis menjelaskan, UMKM pada umumnya bersifat income. Meski memiliki modal, namun tidak memiliki kompetensi dan SDM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan ini, akan sangat sulit.
“UMKM harus mampu mengadapai tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran. Ini penting dilakukan agar dapat bersaing dengan produk-produk lainnya. Tapi solusinya harus memiliki modal dan pengetahuan bagi para pelakua usaha,” tambah mantan Sekda Bolsel ini.
Ia mencontohkan, pada Tahun 2011 lalu, UMKM mampu memberikan andil besar terhadap penerimaan negara dengan menyumbang 61,9 persen pemasukan produk domestik bruto (PDB) melalui pembayaran pajak. Peran aktif lembaga perbankan sangatlah dibutuhkan untuk pengembangan ekonomi.
“Lembaga Perbankan juga harus berperan aktif memajukan UMKM. bentuk dorongan yang akan dilakukan oleh pemerintah yakni memberikan pengetahuan soal tekni pemasaran, produk dan pengembangan usaha.
Ia pun berharap pihak Perbankan yang ada di Kotamobagu dapat menjadi salah satu katalisator dalam upaya peningkatan ekonomi,khususnya pertumbuhan UMKM di Kota Kotamobagu. (Has)