TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Pelayanan Rumah Sakit Umum Kotamobagu mendadak viral. Lagi-lagi soal pelayanan petugas yang dikeluhkan. Akibatnya nyawa seorang ibu asal Kecamatan Dumoga Timur melayang.
Facebook bernama Fiviana Tembesi Momongan memposting terkait keluhan pelayanan rumah sakit. Di mana nyawa seorang ibu yang baru dioperasi Caesar, tak bisa diselamatkan karena diduga kelalaian petugas medis yang bertugas saat itu.
Peristiwa yang diunggah di fecebook hingga Minggu (16/02) pukul 00.00 Wita, sudah 1.966 kali dibagikan dan sudah mendapat ribuan komentar dari netizen.
Kepala Bagian Umum RSU Kotamoabagu Yusrin Mantali tak menampik kasus tersebut. Dia mengatakan, jika peristiwa itu terjadi Jumat 14 Februari 2020 sekitar pukul 21:35 Witq.
“Iya, benar. Itu terjadi kemarin (Jumat red). Ada pasien yang melahirkan melalui operasi Caesar dan meninggal,” ujar Yusrin ketika dikonfimasi Sabtu 15 Februari 2020.
Pasien tersebut berasal dari Desa Kanaan Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) bernama Eka Christi Pangalerang.
Pasien tersebut meninggal dunia Jumat malam sekitar pukul pukul 21;35 Wita.
Yusrin menjelaskan, sebelum meninggal pasien sempat dirawat sejak siang setelah dioperasi Sectio Caesarea dengan penyebab kematian suspek emboli.
Kendati membenarkan pasien yang baru dioperasi meninggal, namun upaya untuk melakukan pelayan sudah dilakukan secara maksimal.
“Penanganan terhadap pasien sudah maksimal dan sudah sesuai standar prosedur operasional rumah sakit,” katanya.
Namun kejadian itu sudah ditangani manajemen rumah sakit dengan memanggil semua petugas medis yang bertugas saat itu untuk diminta klarifikasi lewat proses sidang komite medik dan sidang komite keperawatan.
“Kesimpulannya memang diagnosanya suspek emboli. Semua keterangan sejak masuk hingga penanganan hingga perubahan-perubahan terhadap pasien sudah kami minta keterangan,” kata Yusrin menjelaskan.
Ada Sembilan pasien sejak Jumat melahirkan secara operasi yang ditangani di rumah sakit. Sembilan pasien itu salah satunya adalah pasien bernama Eka Christi Pangalerang. Namun meski demikian, Bayi masih selamat.
“Bayinya sehat. Ibunya yang meninggal,” tuturnya.
Yusrin mengaku semua keluhan yang diposting di facebook telah ditanyakan kepada petugas saat sidang etik. Termasuk soal pelayanan permintaan obat nyeri kepada pasien.
“Sudah kita minta klarifikasi kepada petugas. Termasuk soal keluhan permintaan obat nyeri. Dalam sidang etik petugas hanya menjawab sementara disiapkan. Biasanya petugas punya SOP. Harus dilihat dulu soal tekanan darahnya seperti apa dan itu harus dikonsultasikan dulu ke dokter jaga saat itu,” kata Yusrin.
Dalam sidang itu, sejumlah dokter dan perawat telah dimintai keterangan. Mulai dokter jaga sbagai penanggung jawab, doter anastesi, dokter kandungan, perawat, perawat jaga, komite perawat dan kepala ruangan.
Dalam postingan itu, muncul komenter-komentar. Ada yang meminta agar RSU Kotamobagu baiknya ditutup. Ada komentar desak Polisi melakukan penyelidikan. Ada juga kalimat belasungkawa kepada keluarga korban. (*)
Judul media seharusnya tidak bisa mengambil argumen salah satu pihak saja. Media harus netral dan mencari tahu apa penyebab semua ini. Wartawannya harus belajar lagi tentang etika dalam memberitakan sesuatu yg belum di klarifikasi. Tidak seenaknya memberi judul yang belum ditelusuri lebih dalam.
Semoga pihak rumah sakit kedepan pelayanannya terus lebih baik lagi
Kemudian pihak pasien semoga ikhlas dgn kejadian ini
Amin…
Semoga pihak rumah sakit kedepan pelayanannya terus lebih baik lagi
Kemudian pihak pasien semoga ikhlas dgn kejadian ini
Amin…
TUTUP ini rumah sakit belum layak , kita sandiri ape skrg masih trauma brat deng ini rumah sakit waktu kita pe anak maninggal !!!
Deng dpe kasus cuma sampe di bgni !!
Piara trus tu pandang enteng deng pelayanan dirumah sakit ini dpe suster2 cmn tau dduk b kumpul b karlota dg ppandusta smua lantaran malas , so bnyak org sumph2 akang ni rumah saki mmg , nya layak sma sx dpe pelayanan
Saya turut berbela sungkawa atas meninggalny ibu tersebut,semoga surga tempatmu? amin…
Tapi maaf bukannya sok tau atau sok menasehati,,,
Dokter hanyalah manusia,tugas dokter merawat dan menyelamatkan pasien dengan sebaik baiknya tapi yang punya nyawa adalah Allah subhanahuwa ta’ala ?
Qt memang sayng tapi hakekatnya Qt nyawa Qt ada yang punya, cepat atau lambat Qt akan menghadap sang Khaliq.
Dengan sebab” kematian yang berbeda”?
Qt do’akan saja semoga sang ibu ampuni dosa”nya dan di tempatkan ke surganya Allah.
Dan anak yang di tinggalkan mohon di rawat dengan baik agar kelak bisa menjadi anak yang soleh/Soleha dan bisa mengangkat derajat sang ibu☺️
Apabila ada kata” saya yang salah saya mohon maaf..
Mohon honor petugas RS Pobundayan di perhatikan, agar pelayanan lbh maksimal, mereka butuh makanannyg bergizi agar inunitas tubuh mereka bisa maksimal, dan merekabtdknmudah tertular covid 19. Trks
artikel bermanfaat