TOTABUAN.CO — Kepler, satelit pemburu planet milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA), mencetak sejarah dengan berhasil mendeteksi lebih dari 1000 planet di luar tata surya kita. Tonggak sejarah itu tercipta setelah Kepler berhasil menemukan delapan planet baru, yang membuat torehannya menjadi 1.004 planet, demikian diumumkan pada Selasa (6/1/2015).
Delapan planet baru itu ukurannya sekitar 2,7 kali besar Bumi dan uniknya lagi, tiga di antaranya punya karakter yang sangat mirip dengan dunia manusia. Dengan kata lain, ada kemungkinan cukup besar delapan planet baru itu bisa dihuni manusia, demikian dijelaskan para astronom dalam pertemuan tahunan American Astronomical Society.
“Planet-planet ini sangat dekat perbandingannya dengan sistem Bumi-Matahari dan inilah yang dicari oleh Kepler. Kita kini sudah hampir menemukan planet kembaran Bumi, yang juga mengitari sebuah bintang,” kata Fergal Mullally, astronom dari SETI (Search for Extra-Terrestrial Intelligence) Institute dan Pusat Riset Ames milik NASA.
Tiga dari delapan planet baru yang ditemukan Kepler itu ukurannya relatif kecil dan masing-masing mengorbiti bintang-bintang yang lebih kecil serta lebih dingin dari Matahari.
Tiga planet itu bisa mendukung kehidupan manusia karena terletak pada zona “aman” dari bintang induk mereka. Artinya jarak planet dari bintang pusat tata surya cukup jauh sehingga permukaan planet-planet itu bisa menyimpan air dalam bentuk cair, bukan dalam rupa uap air.
Dua planet, yakni Kepler 438-b and Kepler 442-b, punya permukaan yang berbatu mirip Bumi.
“Kami, berkat bantuan Kepler, secara signifikan sudah berhasil menambah jumlah planet yang berukuran kecil dan menempati zona aman,” kata Doug Caldwell, peneliti dari SETI Institute dan Pusat Riset Ames.
Langit Merah
Kini ketiga planet yang punya potensi untuk didiami itu masuk dalam daftar “hall of fame” Kepler, yang hingga kini sudah menampung delapan planet mirip Bumi.
Menurut para astronom, dari semua planet itu, ada satu sangat mirip Bumi. Namanya Kepler 438b. Ukurannya 12 persen lebih besar dari Bumi tetapi punya suhu yang lebih mirip permukaan dunia kita. Ia diperkirakan menerima panas dari bintangnya 40 persen lebih besar ketimbang yang diterima Bumi dari Matahari.
“Dan ia mengorbiti sebuah bintang yang lebih dingin…jadi langit di sana terlihat lebih merah ketimbang langit Bumi,” kata Caldwell.
Meski demikian peluang manusia untuk mendarat di planet itu tampaknya belum bisa terlaksana dalam waktu dekat karena jarak dari Bumi ke Kepler 438b sejauh 475 tahun cahaya. Para ilmuwan juga belum tahu pasti planet itu terbentuk dari apa.
“Dari perhitungan Kepler dan pengukuran lain yang dibuat, kami belum tahu apakah planet-planet ini punya laut yang direnangi ikan atau daratan yang ditumbuhi pepohonan,” ujar Caldwell.
“Yang kita tahu hanya ukuran dan energi yang mereka terima dari bintangnya,” imbuh dia, “Jadi yang bisa diungkapkan sejauh ini adalah planet-planet itu tampaknya berbatu dan energi yang diterimanya sebanding dengan apa yang diterima Bumi.”
sumber : suara.com