• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juli 27, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Kabar Dunia

Media asing ungkap bobroknya industri penerbangan Indonesia

Redaksi by Redaksi
30 Desember 2014
in Kabar Dunia
0
Media asing ungkap bobroknya industri penerbangan Indonesia
0
SHARES
17
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Dalam tragedi pesawat AirAsia QZ8501, CEO maskapai asal Malaysia itu, Tony Fernandes, ikut menjadi sorotan media lokal dan internasional.

Pada mulanya Fernandes membeli perusahaan ini seharga 35 sen, dengan utang sekitar USD 13 miliar. Kemudian dia mengubahnya menjadi perusahaan maskapai penerbangan paling meroket di Asia Tenggara.

Tak perlu waktu lama bagi Fernandes buat meluaskan bisnisnya ke permata Asia Tenggara: Indonesia.

Dalam satu dekade terakhir, kelas menengah Indonesia melonjak dari 80 juta jiwa menjadi 130 juta. Di negeri dengan 17.500 pulau ini, bepergian dengan pesawat selalu menjadi pilihan terbaik.

“Indonesia itu seperti planet,” kata Fernandes yang membuka kantor di Indonesia pada 2012 dengan membeli maskapai lokal senilai USD 80 juta kepada koran the New York Times. “Masih banyak ruang untuk bertumbuh.”

Namun di samping potensi pertumbuhan ekonominya, industri penerbangan Indonesia masih menjadi salah satu yang terburuk di dunia. Banyak kecelakaan terjadi di tengah pertumbuhan industri penerbangan yang pesat. Uni Eropa melarang 67 maskapai penerbangan asal Indonesia mengudara di langit Eropa. Hanya lima maskapai yang mereka izinkan, seperti dilansir koran the Washington Post, Senin (29/12).

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga mengkhawatirkan praktik penerbangan di Indonesia. Bahkan pada 2007 Kepala Penerbangan Sipil Indonesia menyebut perbaikan kultur dan praktik di industri ini sebuah perjuangan tanpa akhir. Menurut daftar dari Administrasi Penerbangan Federal, Indonesia masuk “kategori 2” negara dengan keselamatan penerbangan yang buruk, setara dengan Ghana dan Bangladesh.

Tragedi AirAsia QZ8501 saat ini kembali memperburuk industri penerbangan Indonesia.

Pada akhir 1990-an pemerintah menerapkan sejumlah peraturan penerbangan. Maskapai baru beroperasi setiap beberapa bulan. Antara 2000 hingga 2007, jumlah penumpang meningkat sekitar 20 persen per tahun. Pada 2011, menurut the New York Times, 60 juta orang Indonesia terbang naik pesawat.

Namun pertumbuhan angka jumlah penumpang itu tidak diikuti dengan kesiapan industri penerbangan. Konsekuensinya dari kondisi itu Indonesia kekurangan ahli penerbangan, kurang kebijakan, dan perangkat pendukung lainnya.

“Industri tumbuh sangat cepat tapi tidak diikuti sumber daya manusia,” ujar Dudi Sudibyo, pejabat kantor kepresidenan ketika ada kasus hilangnya salah satu maskapai penerbangan pada 2007. “Aturan penerbangan masih lemah, tim pengawas, dan jumlah pesawat juga masih kurang.”

Pada 2007 terjadi sejumlah kecelakaan pesawat di Indonesia yang merenggut ratusan nyawa.

Bandar udara Soekarno-Hatta di Cengkareng, sebetulnya dibangun dengan kapasitas 22 juta penumpang, namun pada 2013 bandara itu menangani lebih dari 60 juta penumpang daam setahun.

“Bandara itu (Soekarno-Hatta) masih menggunakan sistem kuno,” kata salah satu pilot Lion Airkepada the New York Times pada 2012. Sejumlah sinyal frekuensi radio, telepon, bercampur dengan frekuensi dari menara pengawas.

sumber : merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Inilah Penyebab Utama AirAsia QZ 8501 Jatuh

Next Post

JK Sampaikan Terima Kasih yang Membantu Temukan AirAsia QZ8501

Next Post
JK Sampaikan Terima Kasih yang Membantu Temukan AirAsia QZ8501

JK Sampaikan Terima Kasih yang Membantu Temukan AirAsia QZ8501

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Puluhan Pemilik Kios yang Terbakar di Pasar Lolak Akan Direlokasi
Bolmong

Puluhan Pemilik Kios yang Terbakar di Pasar Lolak Akan Direlokasi

by Redaksi
27 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Pasca musibah kebakaran yang terjadi di Pasar Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sabtu (26/7), puluhan pedagang kehilangan...

Read moreDetails
Hingga Pagi Titik Api Masih Terlihat di Lokasi Kebakaran Pasar Lolak

Hingga Pagi Titik Api Masih Terlihat di Lokasi Kebakaran Pasar Lolak

27 Juli 2025
Tiga Unit Damkar Milik Pemkot Kotamobagu Bantu Padamkan Kebakaran di Pasar Lolak

Tiga Unit Damkar Milik Pemkot Kotamobagu Bantu Padamkan Kebakaran di Pasar Lolak

27 Juli 2025
Dua Titik Kebakaran Terjadi di Bolmong. Pasar Lolak Terbakar Kedua Kalinya

Dua Titik Kebakaran Terjadi di Bolmong. Pasar Lolak Terbakar Kedua Kalinya

27 Juli 2025
Beroperasi Sejak 2017, PETI Potolo Siapa Yang Backup

Beroperasi Sejak 2017, PETI Potolo Siapa Yang Backup

26 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.