• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Internasional

Imlek bukan hari raya agama, tapi budaya China

Redaksi by Redaksi
8 Februari 2016
in Internasional
0
Imlek bukan hari raya agama, tapi budaya China
0
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

imlek-bukan-hari-raya-agama-tapi-budaya-china

TOTABUAN.CO-Perayaan Tahun Baru Imlek 2567 nampaknya sudah mulai terasa di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di ibu kota. Umat Tionghoa pun terlihat asyik merangkai konsep untuk merayakan pesta yang jatuh hari ini.

Lalu, apakah Imlek itu memang ada kaitannya dengan ritual keagamaan tertentu? Atau hanya kebudayaan dari bangsa China?

Banyak orang Budha dan Konghucu berdatangan ke wihara dan klenteng pada saat Imlek. Mereka mendatangi tempat peribadatan untuk sembahyang dan berdoa kepada dewa dan para leluhur. Hal ini makin menguatkan persepsi kalau Imlek adalah termasuk perayaan ritual agama Konghucu atau Budha.

Padahal kita tahu bahwa hari raya umat Budha adalah Tri Suci Waisak. Sedangkan hari raya Konghucu adalah hari lahir Nabi Khong Hu Cu, hari wafatnya, dan hari Genta Rohani.

Sejarawan, Didi Kwartanada mengungkapkan, perayaan Imlek itu sebenarnya merupakan pesta rakyat orang Tionghoa yang sudah menjadi kebudayaan dalam kurun waktu setahun sekali.

“Imlek itu ya pesta rakyatnya orang Tiongkok (Tionghoa). Ini memang sering diperdebatkan apalagi sejak zamannya Pak Gus Dur menjabat jadi presiden dan dia menetapkan libur ditiap imlek,” kata Didi saat dihubungi.

Namun Imlek, ungkap Didi, tetap suatu budaya yang kemudian dijadikan hari libur nasional. Imlek disetarakan libur sama halnya seperti libur Idul Fitri untuk umat muslim, libur Natal untuk umat Kristen, dan umat agama lainnya.

“Sehingga banyak yang mengaitkan dengan libur agama, padahal Imlek kebudayaan. Imlek ini sama seperti orang Jawa mencuci keris saat malam satu suro. Sesimpel itu saja,” ucapnya.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Pengamat Budaya Tionghoa, Budiyono Tantrayoga. Menurutnya, perayaan Imlek merupakan pesta rakyat orang Tionghoa yang dirayakan selama 15 hari dari tanggal satu Imlek hingga ditutup pada tanggal 15 melalui perayaan Cap Go Meh.

Kalender Imlek menganut perhitungan penanggalan berdasarkan peredaran bulan (lunar calender). Tidak seperti kalender masehi yang berdasarkan peredaran matahari (solar calender).

Budi menjelaskan, inti dari perayaan Imlek adalah mensyukuri anugerah yang telah diberikan Tuhan dan memohon perlindungan di masa mendatang. Selain itu Imlek juga dijadikan sarana untuk saling mengunjungi kerabat. Biasanya yang muda mengunjungi yang tua, kemudian yang tua memberikan semacam hadiah yang biasa disebut angpao kepada yang muda.

“Memang Imlek itu memiliki kaitan erat terutama dengan Konghucu, tapi sebenarnya Imlek bukan semata perayaan ritual keagamaan. Imlek sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Bahkan sebelum orang-orang Tionghoa mengenal agama definitif seperti Tao dan Konghucu,” ucap Budi.

“Perayaan musim semi sudah ada sejak zaman pra sejarah. Namun ajaran Tao dan Konghucu baru muncul sekitar tahun 600 atau 500 sebelum masehi, yaitu pada masa dinasti Zhou. Begitu juga Budha yang baru muncul pada tahun 65 masehi di era dinasti Han,” jelas Budiyono yang juga Ketua Umum Dewan Klenteng Indonesia.

Humas Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio Kota Tangerang, Oey Tjin Eng memandang perayaan Imlek bisa dipandang sebagai perayaan agama tapi bisa juga hanya budaya.

“Bagi yang beragama Konghucu, Imlek menjadi perayaan agama. Tapi bagi umat lain bak itu Islam atau Kristen keturunan China, Imlek bermakna budaya,” paparnya.

Sementara tokoh agama Budha Biksu Dutavira Mahasthavira menegaskan kalau Imlek itu bukan termasuk perayaan ritual agama melainkan budaya Tionghoa. “Imlek sudah dirayakan sejak 7 ribu tahun silam. Imlek bukanlah agama melainkan sebuah budaya yang harus dirayakan demi menjaga nilai-nilai leluhur,” tutupnya.

Sumber:merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Doa Orang Tiongkok Di Saat Perayaan Imlek

Next Post

Pemkot Kotamobagu Terima Lima Miliar dari Pemerintah Pusat

Next Post
Walikota Buka Lomba D’ Talaga Fishing Tournament

Pemkot Kotamobagu Terima Lima Miliar dari Pemerintah Pusat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Pemkot Kotamobagu Gelontorkan 4.1 M Bangun Command Center dan Kantin Polres
Kotamobagu

Pemkot Kotamobagu Gelontorkan 4.1 M Bangun Command Center dan Kantin Polres

by Redaksi
4 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU -- Pemkot Kotamobagu telah selesai melaksanakan tender atau proses pengadaan barang jasa pembangunan gedung Command Center dan kantin Polres...

Read moreDetails
Kabupaten Bolmong dan Minahasa KAD Jaga Stok Beras

Kabupaten Bolmong dan Minahasa KAD Jaga Stok Beras

4 Juli 2025
Kasus Dugaan Korupsi di KPU Bolmong Samar, Kasat Reskrim : Sedang Kita Seriusi

Kasus Dugaan Korupsi di KPU Bolmong Samar, Kasat Reskrim : Sedang Kita Seriusi

3 Juli 2025
Koperasi Merah Putih: Tinggal Dua Desa di Bolmong Tunggu Badan Hukum

Koperasi Merah Putih: Tinggal Dua Desa di Bolmong Tunggu Badan Hukum

3 Juli 2025
Jaga Ketahanan Pangan, DKP Bolmong Kerjasama TP PKK Gerakan Tanam Cabai

Jaga Ketahanan Pangan, DKP Bolmong Kerjasama TP PKK Gerakan Tanam Cabai

3 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.