TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Perlakukan tidak manusiawi dirasakan sepuluh warga Philipina di Polres Bolmong. Sudah dua pekan mereka terpaksa tidur di tempat parkir yang hanya beralaskan terpal. Akibatnya mereka mulai mengeluh rasa sakit akibat tidur di parkiran motor.
Sepuluh nelayan asing asal Philipina yang diamankan Polsek Nuangan pada 28 Januari lalu, di pesisir Jiko Molobog Boltim, hingga kini terkatung-katung di Polres. Bahkan sudah dua pekan tidur di tempat parkir yang hanya beralaskan terpal.
Nasib mereka tidak jelas dan tidak tahu kapan akan dideportase ke negara Philina.
Lupito Mirontoneng salah satu dari mereka menuturkan, bahwa mereka akan dipulangkan asalkan pemilik perahu yang mereka gunakan untuk menangkap ikan harus datang ke Polres Bolmong.
“Kami sudah 14 hari di tempat ini, setiap malam tidur pakai terpal,” kata Liputo.
Meski sebagian dari mereka telah memiliki kartu tanda penduduk yang beralamatkan di Madidir Bitung Tengah, namun mereka tetap saja ditangkap oleh pihak kepolisian. Mereka hanya bisa berharap agar mereka secepatnya bisa dipulangkan karena mereka juga meninggalkan anak istri yang sangat mengharapkan kehadiran mereka. (Has)