TOTABUAN.CO — Pascapenangkapan Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron oleh tim KPK pada Selasa dini hari, rumah mantan Bupati Bangkalan tersebut tampak sepi. Bahkan pagar rumah Fuad Amin tampak ditutup dengan menggunakan seng sehingga nomor rumah tidak terlihat jelas.
Beberapa orang warga di sekitar rumah itu menuturkan, rumah Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron itu memang tertutup seng. Di rumah ini juga tidak terlihat adanya petugas yang berjaga-jaga.
“Kalau rumahnya memang tidak kita amankan, karena operasi sudah digelar di sana tadi malam,” kata Wakapolres Bangkalan Kompol Yanuar Herlambang, seperti dikutip Antara, Selasa (2/12).
Pada pukul 00.30 WIB, Selasa dini hari, tim KPK menangkap mantan Bupati Bangkalan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di rumahnya di Jalan Saksak, Kelurahan Kraton, Bangkalan.
Fuad Amin diduga melakukan korupsi dengan barang bukti yang berhasil disita dan diamankan berupa satu Koper ukuran besar berisi Uang, tiga tas ukuran besar yang berisi uang dan surat-surat berharga.
Penangkapan dan penggeledahan berlangsung 30 menit dan selanjutnya pukul 01.00 WIB, Fuad Amin dibawa ke Surabaya yang kemudian dilanjutkan menuju Jakarta dengan dikawal Satlantas Polres Bangkalan.
Saat penangkapan, sebanyak 1 peleton Sabhara Polres Bangkalan, 1 Unit dari Satuan Intel dan 1 Unit Satuan Reskrim juga ikut mengamankan penangkapan tokoh yang juga ulama Bangkalan yang dikenal sebagai orang yang sangat berpengaruh di Pulau Madura ini.
Selain itu, tim juga menangkap seorang anggota TNI TNI-AL bersama dengan Fuad Amin, serta seorang lagi dari penyelenggara negara, dan saat ini Ketua DPRD Bangkalan itu telah berada di KPK sedang menjalani pemeriksaan.
Sementara, penangkapan mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron ini membuat kaget berbagai kalangan di Bangkalan, baik aktivis LSM, serta teman sekantornya di DPRD Bangkalan.
sumber : merdeka.com