TOTABUAN.CO — Delapan orang narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, dilaporkan melarikan diri. Seorang dari 7 napi yang kabur dikabarkan menggunakan senjata api yang diduga berasal dari orang yang menjenguknya sehari sebelum melakukan aksi kabur dari lapas.
Senjata api yang digunakan napi bernama Akra Dinata bin Armen, narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Muarabulian, Kabupaten Batanghari, yang menodong petugas Lapas, dan kabur bersama delapan napi lainnya, diduga berasal dari pengunjung. Lolosnya senjata api (senpi) yang diduga rakitan ke dalam Lapas menjadi pertanyaan di masyarakat dan pihak keplosian setempat.
Berdasarkan informasi dari Antara, Selasa (14/10), senpi tersebut diduga dibawa salah seorang pengunjung Lapas yang niatnya membesuk Akra Dinata, dengan cara diletakkan di dalam sepatu.
Diketahui pula, diduga ada pelanggaran atau permainan oleh petugas Lapas, karena ada pengunjung yang membesuk tahanan pada hari libur (minggu), padahal sesuai jadwal, tidak ada jam besuk pada hari Minggu tersebut.
Kepala Seksi Administrasi Kamtib Lapas Muarabulian, Sulaiman saat dikonfirmasi membenarkan, pada hari Minggu tersebut petugas Lapas menerima pengunjung.
“Ya, tamu Akra Dinata besuk pada hari libur, inilah yang akan kami selidiki, kenapa sipir Lapas menerima tamu pada hari libur,” katanya.
Pihaknya juga masih mendalami kasus senpi yang digunakan napi, sebab dari keterangan salah seorang napi yang tertangkap, senpi tersebut berasal dari tamu atau pengunjung, yang dibawa dengan cara diletakkan dalam sepatu pengunjung agar tidak kelihatan petugas.
Saat ditanya, Sulaiman mengatakan pemeriksaan terhadap para sipir yang bertugas saat pengunjung besuk pada hari libur, masih menunggu instruksi Kepala Lapas Muarabulian Wahyu Prasetyo.
“Kami masih fokus untuk menyelidiki senpi yang digunakan. Namun untuk pemeriksaan internal Lapas kepada para sipir yang bertugas saat hari libur kami masih menunggu perintah Kalapas. Yang jelas, tetap akan ada pemeriksaan,” ujarnya.
Secara terpisah, Wakil Kepala Polres Batanghari Kompol Gadug Kurniawan mengatakan, tim buser Polres Batanghari masih melakukan pengejaran terhadap napi yang kabur dari Lapas Muarabulian.
Ia membenarkan kemungkinan sudah ada napi yang kabur ke luar kota, namun masih ada yang berada di dalam kota, khususnya di Batanghari.
Tim buser Polres Batanghari tetap melacak keberadaan mereka, jika sudah ada yang keluar kota, pihaknya akan koordinasi dengan pihak kepolisian yang berada di kota tentangga untuk menemukan para napi yang melarikan diri tersebut.
Sementara itu, pascakaburnya napi, jadwal besuk tahanan bagi para pengunjung di Lapas Muarabulian saat ini ditutup sementara.
Di pintu masuk penjagaan sudah dipasang pengumuman untuk para pengunjung yang tertulis jadwal besuk para pengunjung ditutup sementara selama dua hari hingga Selasa (14/10).
Sejumlah pengunjung Lapas yang telah menunggu sejak pagi, tidak diperbolehkan membesuk, akhirnya mereka memilih pulang. Kepala Lapas Muarabulian Wahyu Prasetyo belum bisa ditemui, menurut petugas yang berjaga-jaga, Kalapas sedang ke luar kantor.
Berdasarkan informasi, hingga saat ini, dua dari napi yang kabur telah berhasil ditangkap, tujuh napi lainnya masih masih dalam pengejaran petugas.
sumber : merdeka.com