TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Citra tim Maleo Polres Bolmong sejak beberapa pekan terakhir boleh diberikan apresiasi. Namun kali ini tim yang dibentuk Kapolres AKBP William Simanjuntak mendapat masalah.
Dimana Novaldi Tiwa (17) Siswa SMK 23 Maret yang tinggal di Kelurahan Kotobangon diduga jadi korban pengeroyokan tim Maleo Sabtu (7/2) sekitar pukul 02.00 dini hari.
Wajah Noval panggilan akrab babak belur diduga korban aksi penganiayaan tim Maleo.
Dengan wajah lebam, Noval menceritakan kronoligis peristiwa yang dialaminya.
“Saya dari rumah di Kampung Baru jemput teman. Saat menuju warnet di depan Masjid Kotobangon, kebetulan pas ada oprasi. Tiba-tiba beberapa anggota dari tim Maleo langsung turun dan memukul saya,” ujar Noval.
Bukan hanya itu, setelah selesai dipukul, Noval mengaku diangkat dan dilempar ke atas mobil seperti binatang.
“Saya tidak tahu apa salah saya. Kebetulan menurut informasi ada pelaku yang menggunakan kaos merah. Kebetulan saya pakai kaos merah,” tambah Noval.
Karena merasa tidak bersalah Noval sempat menolak dibawa ke kantor Polisi. Namun di hajar terus sampai di tarik tarik dan baju saya robek.
“Saya sudah bersumpah bahwa bukan saya karena saya tidak tahu apa apa. Teman saya juga ikut dipukul,” tambah dia sambil menyeka mata sebelah kirinya yang kelihatan bengkak.
Noval menceritakan saat diperjalan sempat dipukul dengan menggunakan popor senjata. Sampai di Polres dipukul lagi.
Namun meski sudah diberikan penjelasna, Noval tetap ditahan satu malam di sel Polres dan akhirnya dikeluarkan keesokkan harinya.
Orang tua Noval, Rita Buhari mengaku keberatan dengan aksi biadab sejumlah anggota tim Maleo. Ia berjanji akan melaporkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan tim Maleo ke Prompan Polda Sulut.
Kasubag Humas Polres Bolmong AKP Saiful Tamu ketika dikonfirmasi belum memberikan keterangan. Beberapa kali ditelepon tidak menjawab. (Rez/Has)