TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Setelah dilayangkan panggilan beberapa kali, akhirnya para kontraktor proyek pembangunan tiga pasar di Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) datang menghadap penyidik untuk memberikan keterangan. Dua kontraktor itu yakni Irma Kundrade dan Merlin Budiman.
Menurut Kasat Reskrim Polres Bolmong Ajun Komisaris Polisi Hanny Lukas, pemanggilan kepada kontraktor itu untuk dimintai keterangan seputar pekerjaan pembangunan pasar.
Sebelumnya Senin (8/5) kata Hanny, Jhoni Budiman sudah dimintai keterangan. Dan hari ini, giliran dua kontraktor.
“Para kontraktor ini dipanggil guna memberikan keterangan guna sebagai bahan penyelidikan,” kata Hanny Selasa 9 Mei 2017.
Pemanggilan kepada kontraktor pasar ini, terkait dengan laporan dugaan korupsi proyek pembangunan tiga yang dikerjakan pada 2015 lalu. Tiga proyek pembangunan tiga pasar itu berada di Motongkat, Desa Iyok Nuangan, dan Kotabunan.
Dari pantauan totabuan.co, dua kontraktor yakni Irma dan Merlin menjalani pemeriksaan di ruang penyidik unit IV Tipidkor. Sejak pukul 13.00 Wita, Irma tiba di Mapolres dan langsung masuk ke ruangan penyidik.
Pukul 14.30 Wita Merlin Budiman menyusul masuk ke ruang unit IV itu. Menurut Merlin yang tidak lain Istri Ketua DPD II Partai Demokrat Boltim Tomy Sumendap, total Tuntutan Ganti Rugi (TGR) senilai 100 Juta sudah lunas dikembalikan.
“Total TGR ada 100 juta. Tapi dua bulan lalu sudah lunas dikembalikan,” aku Merlin sebelum menjalani pemeriksaan.
Diketahui untuk pelaksanaan proyek pembangunan tiga pasar itu berlokasi di Desa Iyok kecamatan Nuangan, Desa Buyat Kecamatan Kotabunan dan Desa Motongkat.
Untuk proyek pasar yang ada di Desa Buyat dilaksanakan oleh CV Cinta Damai yakni sebagai penanggungjawab yakni Irma Kundrade. Untuk proyek Pasar Motongkat dimenangkan CV Berlian dengan penanggungjawab yakni Merlin Budiman. Sedangkan untuk proyek pasar Buyat yang dikerjakan CV Cahaya Pratama sebagai penanggungjawab yakni Jhoni Budiman. Untuk pagu masing-masing proyek pasar tersebut di atas 2 miliar lebih.
Penulis: Hasdy