TOTABUAN.CO — Perampokan kini seolah menjadi tren baru di Kabupaten Probolinggo. Dalam beberapa waktu terakhir, perampok terus beraksi, bahkan mereka tak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya. Yang terbaru menimpa Arbaun, 50, juragan palawija asal Desa Kalikajar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Selain menguras harta korban, pelaku mencekik Sumiati, 45, istrinya, hingga tewas karena berteriak.
Perampokan itu terjadi kemarin (27/10) sekitar pukul 02.15. Saat itu pasutri tersebut terlelap di kamar yang berbeda. Arbaun tidur di kamar depan bersama putra bungsunya, Muhammad, 12, sedangkan sang istri tidur di kamar belakang.
Menurut Arbaun, pelaku masuk rumah dengan menjebol tembok belakang yang tembus dapur, lalu membuka pintu belakang yang dipalang kayu. Setelah itu, pelaku yang berjumlah lima orang masuk ke kamar istri korban.
Sumiati yang terbangun langsung berteriak saat melihat tamu yang tidak diundang ada di kamarnya. Teriakan tersebut membangunkan sang suami. Karena khawatir korban berteriak kembali, pelaku langsung mencekik dan membekap mulut korban dengan lakban. Bukan hanya itu, korban juga diikat dengan tampar.
Kemudian, Arbaun menuju asal suara. Sayangnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. ”Saya tidak berani karena semuanya membawa celurit,” ujar Arbaun di sela-sela proses pemulasaran jenazah istrinya.
Dia pasrah, termasuk ketika dirinya dan anaknya dibekap dan tangan mereka diikat. ”Saya ditempatkan di kamar depan sama anak saya, sedangkan almarhumah di kamar belakang,” katanya.
Perampok menyikat habis harta korban. Di antaranya, perhiasan emas milik Sumiati 100 gram, yakni delapan gelang, dua kalung, dan empat cincin. Total perhiasan mencapai Rp 45 juta. Bukan hanya itu, pelaku juga menggasak harta korban di toko depan rumah. Uang dan rokok senilai Rp 5 juta dibawa kabur pelaku.
sumber : jpnn.com