TOTABUAN.CO — Sambil berjalan berjinjit Tamrin (20) menahan sakit pada lutut kirinya. Kakinya terluka akibat ditembus timah panas polisi.
Belum lama ini, pemuda asal Lampung itu mesti berurusan dengan aparat penegak hukum. Dia ditangkap karena kepergok merampok sepeda motor yang diparkir di pinggir sebuah warung makan di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Saya lagi ngambil motor ketahuan, pas lari ditembak di kaki, jatuh,” kata Tamrin, di Mapolsek Kelapa Gading, Kamis (23/10/2014).
Ia mengaku nekat menjadi perampok karena terlilit utang jutaan rupiah. Sekitar September, pemuda itu menerima ajakan temannya untuk menjadi perampok.
“Saya kebelit utang lima juta. Saya minjem sejak Lebaran, enggak bisa bayar,” ujar Tamrin.
Berbekal sebuah senjata rakitan, dia beraksi berdua bersama temannya. Tamrin mengaku, senjata itu belum pernah diletuskan selama dia menjadi pelaku kejahatan.
“Cuma buat pegangan, nakut-nakutin saja,” ujar Tamrin.
Dia mengaku mengincar sepeda motor yang terparkir di halaman warung dan perumahan. Aksi Tamrin akhirnya dapat terhenti oleh petugas Polsek Kelapa Gading yang tengah melakukan patroli.
“Saat Tamrin sedang membongkar motor pakai kunci letter T, saat mau lari, pemilik motor bergegas dan teriak, saat itu juga petugas kita yang sedang patroli langsung mengejar pelaku,” kata Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading, Komisaris Sutriyono.
Rupanya, saat berlari Tamrin sempat mengacungkan pistol rakitannya kepada petugas. Petugas yang melihat langsung melupuhkannya lebih dahulu.
“Kita lumpuhkan kaki kirinya,” ujar Sutriyono.
Dari tertangkapnya Tamrin, petugas melakukan pengembangan kasus dan menangkap sembilan orang lainnya. Sebagian yang tertangkap ternyata bekerja serabutan pula seperti Tamrin di Tanah Abang.
“Sebagian besar anggota sindikat ini bekerja serabutan di Tanah Abang. Kita tangkap di sana,” ujarnya.
sumber : kompas.com