TOTABUAN.CO–Teka-teki pembunuhan mahasiswi Universitas Jambi (Unja) yang mayatnya dibuang di perbatasan Provinsi Jambi-Sumatera Barat beberapa waktu lalu, akhirnya terungkap. Dua pelaku adalah Elga Saprianto (21) dan Randi Pardi (28). Keduanya nekat membunuh Rahadatul Aisy alias Keisi (19), karena tak punya uang beli bensin.
Jenazah korban yang berasal dari Desa Jelutih, Kecamatan Bhatin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi itu ditemukan di semak-semak perbatasan Sijunjung, Sumbar.
Kedua pelaku menghabisi korban dengan cara mencekik, membekap saluran pernapasan serta memukul korban hingga tewas. Perbuatan itu semata-mata untuk menguasai harta milik korban.
Modus aksi kedua pelaku dengan mengelabui korban menggunakan mobil yang seolah-olah dijadikan alat transportasi atau travel, dan kemudian berpura-pura mencari penumpang.
Tepat di Kampus Unja di kawasan Mendalo, Kabupaten Muarojambi, korban menaiki mobilnya untuk tujuan ke Jelutih. Namun di dalam mobil korban dihabisi dan barang-barangnya diambil sebelum mayatnya dibuang.
Rencananya harta korban hanya untuk membeli bensi mobil yang mereka sewa dari Padang ke Jambi.
“Kedua pelaku melakukan kejahatan dengan kekerasan yang dilakukan bersama-sama, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup,” kata Kasubid Penmas Bidang Humas Polda Jambi, Kompol Wirmanto kepada Antara, Selasa (29/9).
Kasus ini terungkap bermula dari anggota Polres Batanghari yang dibantu Polda Jambi, mengonfirmasi dari handphone korban yang sempat digunakan oleh tersangka untuk menghubungi seseorang, dan kemudian ditelusuri yang akhirnya berhasil ditangkap terlebih dahulu Randi, kemudian Elga.
Barang bukti yang diamankan adalah satu unit laptop merek Toshiba warna merah, satu set kabel laptop Toshiba, dua unit handphone dengan merek Nokia C1 dan Oppo, satu buah tas cokelat, satu unit kendaraan roda empat Suzuki APV BA 1020 RB, satu potong celana panjang warna hitam, kaos lengan panjang warna kuning, kerudung hitam, ikat rambut dan pakaian dalam milik korban.
Sumber;Merdeka.com