TOTABUAN.CO–Entah iblis apa yang merasuki Prada SJ saat itu. Dia dibuat gelap mata hingga sanggup menghilangkan nyawa tiga manusia dengan sadis.
Rumah di Jalan Raya Bintuni Kilometer 7, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, tadinya ceria. Di sana tinggal seorang kepala sekolah bernama Yulius Hermanto, bersama istri tercinta, Frelly Dian Sari (26), dan dua buah hati mereka, Cicilia Putri Natalia (6 tahun 8 bulan) dan Andika (2 tahun 11 bulan).
Hanya saja, dalam sekejap hari itu berubah menjadi suram. Yulius tak bakal menyangka ditinggal pergi oleh orang-orang tercintanya dengan mengenaskan.
Pagi itu, Yulius pergi bekerja. Dia memimpin Sekolah Dasar Inpres Yensei di luar pulau. Buat sampai ke tempatnya bekerja, dia mesti menempuh perjalanan selama lima jam menggunakan perahu dari Teluk Bintuni. Hari itu, dia pergi mengantar perwakilan guru berkunjung ke sekolahnya. Tak terbersit sedikit pun rasa curiga. Frelly beserta Natalia dan Andika tinggal di rumah.
Dua hari kemudian, atau Kamis (27/8), kerabat Yulius berkunjung ke rumah itu. Saat tiba, mereka merasa aneh karena rumah itu gelap gulita. Setelah diperiksa, alangkah terkejutnya mereka ibu dan kedua anak masih kecil itu sudah meregang nyawa dan bersimbah darah. Kondisinya pun mengenaskan.
Jasad Frelly ditemukan di ruang tengah lantai atas, dengan kondisi penuh luka dan tusukan. Sementara dua anaknya berada di dua tempat terpisah, juga dengan kondisi luka mengenaskan. Tubuh kedua anaknya ditemukan penuh luka.
Kejadian itu membikin gempar warga setempat. Polisi lantas mengusut pelakunya. Yulius pun tak bisa berbuat apa-apa dan pasrah. Dia hanya mengaku sering melihat pelaku kerap melintas di depan rumahnya.
Sumber;Merdeka.com